TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Info tentang Ketersediaan Kamar Isolasi COVID-19 di Balikpapan

Embarkasi Haji tak lagi digunakan mulai Selasa besok

RSUD Kanujoso Djatiwibowo di Balikpapan. (IDN Times/Surya Aditya)

Balikpapan, IDN Times - Sampai saat ini ada 11 rumah sakit yang menjadi rujukan pasien COVID-19 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Total ada 523 unit tempat tidur untuk perawatan, dan 46 unit ICU. Ketersediaan kamar atau bed occupancy rate (BOR) di Balikpapan mencapai 117 unit dan tersisa 406 unit, Senin (31/5/2021).

Sementara untuk ICU terisi 24 unit, dan terisa 21 unit. Satu unit tempat tidur ICU masih dalam keadaan rusak.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty membeberkan, untuk rinciannya, yakni RS Beriman terisi 6 unit dan tersisa 26 unit, RS Pertamina terisi 30 unit dan tersisa 51 unit, RS Siloam terisi 7 unit, dan tersisa 50 unit.

Selain itu ada RS Kanujoso Djatiwibowo yang terisi 28 unit dan tersisa 135 unit, RS Tentara terisi 30 unit dan tersisa 18 unit, Hermina terisi 1 unit tersisa 19 unit, Bhayangkara terisi 9 unit tersisa 61 unit, Restu Ibu terisi 2 unit tersisa 28 unit dan RS Balikpapan Baru terisi 4 unit dan tersisa 6 unit. 

"Sementara untuk RS Medika Utama Manggar dan RS Lanud Dhomber masih tersisa 6 unit tempat tidur dan terisi 0 unit," ungkap Dio, sapaan Andi Sri Juliarty yang juga Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Balikpapan.

Baca Juga: Pelantikan Wali Kota Balikpapan, Isran : Wali Kota Mitra Gubernur

1. Bed Occupancy Rate Balikpapan naik 5 persen dibanding pekan lalu

Ilustrasi ruang isolasi pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/Jojon)

Dio memaparkan, BOR untuk ruang isolasi ini mencapai 22,3 persen. Sementara untuk ruang ICU 52,17 persen. Jika dibandingkan dengan pekan lalu, BOR di Kota Balikpapan naik hingga 5 persen. 

Dio menjelaskan, per hari ini juga ada penambahan kasus positif COVID-19 di Balikpapan sebanyak 51 orang. 18 di antaranya memiliki riwayat suspek, 24 merupakan pasien hasil tracing, 7 adalah orang tanpa gejala (OTG), dan dua orang pelaku perjalanan. 

"Untuk selesai isolasi ada 17 orang. Meninggal dunia ada satu orang, yakni laki-laki usia 61 tahun yang sebelumnya dirawat di RS Kanudjoso Djatiwibowo," terangnya.

Sampai kini, dalam penanganan COVID-19 di Balikpapan, satgas menggunakan sejumlah alternatif lokasi. Yakni Embarkasi Haji, Wisma Isolasi, rumah isolasi Satgas PPKM Mikro dan hotel atau mess oleh perusahaan.

"Namun untuk pasien yang karantina di Embarkasi Haji, besok Selasa sudah boleh pulang," sebutnya. 

2. Pasien isolasi di Embarkasi Haji rencananya dialihkan ke hotel

Tulisan zona merah yang menjadi tanda lokasi isolasi para pasien COVID-19 di Embarkasi Haji (IDN Times/ Fatmawati)

Dio menjelaskan, pelaksanaan karantina yang selama ini dilaksanakan di Embarkasi Haji akan dialihkan ke hotel jika dibutuhkan. Karena asrama untuk calon haji asal Kaltim ini akan dimanfaatkan bagi para jemaah haji tahun 2021 ini. 

"Sebelumnya ada enam (hotel) yang seleksi untuk karantina. Lalu kami seleksi dan tinggal dua, Gran Senyiur dan Gran Tiga Mustika. Berhadapan saja. Tapi Gran Senyiur belakangan menyatakan sudah dipakai acara," katanya. 

Menurut Dio, ada sejumlah persyaratan dipenuhi hotel jika ingin menjadi lokasi karantina yakni memiliki ketersediaan 50 kamar. Namun, hotel bersangkutan pun dilarang menerima tamu lain.Terkecuali, tamu tersebut positif terpapar virus COVID-19. 

Misalnya, lanjut Dio, apabila ada perusahaan yang ingin melakukan isolasi bagi karyawannya, bisa juga di hotel tersebut. Juga tidak diperkenankan adanya kegiatan lain selain karantina. 

"Selasa mulai pindah. Sampai Desember," ujarnya. 

Baca Juga: Jelang Pemilu Serentak, KPU Balikpapan Evaluasi Pelaksanaan Tahun 2019

Berita Terkini Lainnya