TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wow, Tabung Oksigen Lengkap di Balikpapan Melambung Jadi Rp4 Juta

Akan bentuk satgas oksigen untuk pastikan ketersediaan

Ilustrasi Tabung Oksigen. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Balikpapan, IDN Times - Ketersediaan oksigen jadi hal krusial di masa pandemik COVID-19, terutama saat kasus sedang naik seperti sekarang. Bahkan ini ditindaklanjuti dengan rencana pembentukan Satgas Oksigen. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, peningkatan kebutuhan oksigen pada Juli sudah mencapai 100 persen. Beberapa waktu lalu pihaknya melaksanakan rapat dengan sejumlah pihak terkait ini. 

"Kami sudah rapat dengan direktur rumah sakit dan dua distributor oksigen di Balikpapan. Pembentukan satgas nanti akan menunggu struktur dari provinsi dan di SK-kan oleh wali kota," kata dia.

Tugas satgas yang utama adalah untuk menjaga pasokan oksigen tetap aman untuk pasien COVID-19. Namun yang terdekat, satgas akan lebih dulu menginventarisasi jumlah tabung dan kebutuhan tabung di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim).

“Untuk tabung memang jadi kendala utama. Makanya nanti akan dicoba minta bantuan perusahaan-perusahaan, rumah sakit yang masih punya lebih, juga masyarakat yang memiliki untuk menambah persediaan tabung oksigen,” beber Juru Bicara Satgas Covid-19 Balikpapan ini.

Baca Juga: Ribuan Punggawa PLN di Balikpapan Terima Vaksinasi COVID-19 

1. Dinkes Balikpapan koordinasi dengan koordinator oksigen masing-masing RS

Pembeli membawa tabung oksigen setelah isi ulang di Radix Gas Medical, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (28/6/2021) (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Kepala seksi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Yogik Wahyudianto mengungkapkan, terkait Satgas Oksigen ini sebenarnya masih belum diresmikan. Itulah mengapa dirinya mengumpulkan koordinator oksigen dari masing-masing rumah sakit.

"Karena yang tahu kebutuhan oksigen di masing-masing rumah sakit kan para koordinator tersebut. Semoga koordinasinya nanti lebih bagus terutama bila ada koordinator oksigen. 

Ketersediaan oksigen di Kota Balikpapan memang masih fluktuatif. Namun ada juga saat terjadi kekurangan oksigen. Menurutnya, untuk isi ulang oksigen sebenarnya cukup aman. Namun jika ingin menambah tabung oksigen lengkap dengan peralatannya, bisa jadi kosong. 

Yang terpenting, dari rumah sakit tidak terlambat isi tabung. Jika begitu cukup. Karena, menurutnya distributor sudah komitmen melayani 24 jam. 

"Jadi isi ulang bisa. Misal di samator meminjamkan tabung. Jadi rumah sakit bisa membeli oksigennya. Nah, ini cukup-cukup saja," terang Yogik (12/7/2021). 

Saat ini, memang cukup sulit untuk mencari tabung oksigen. Regulator oksigen pun belakangan jadi sulit. "Tapi akhirnya saya dapat juga. Ini sekitar 50 unit," terangnya. 

Untuk menemukan regulator oksigen dalam jumlah tersebut menurutnya sangatlah sulit. Akhirnya ia bisa memperoleh dari distributor Balikpapan.

2. Sempat ditawari tabung dan peralatan oksigen seharga Rp4 juta

Atrean panjang pengisian tabung oksigen di Jakarta Selatan. (IDN Times/Sachril Agustin Berutu)

Penambahan tabung oksigen maupun peralatan lengkapnya, seperti regulator dibutuhkan untuk antisipasi di Embarkasi Haji Batakan dan Hotel Grand Tiga Mustika yang menjadi tempat isolasi tersentralisasi. 

Apalagi setelah Embarkasi Haji kembali digunakan untuk isolasi, akhirnya pihaknya harus membuat pengadaan baru. Antara lain oksigen. 

"Kebetulan mencari oksigen sedang susah," katanya. 

Ia membeberkan, harga normal regulator mencapai Rp250 ribu sampai Rp300 ribu. Saat ini harga regulator paling murah sudah mencapai Rp400 ribu. Ini pun dengan penyedia yang sudah dikenal. 

"Kalau selain itu harganya bisa sampai Rp1 juta. Yang menawarkan ke kami bisa sampai Rp1,5 juta. Termasuk tabung dua pekan lalu saya dapat harga Rp1,175 juta. Langsung saya beli 20 unit," ungkapnya. 

Namun saat dua hari kemudian ia ingin menambah 40 unit, barangnya tidak ada.

"Adapun sampai Rp1,5 juta. Akhirnya saya beli," sebutnya. 

Sampai akhirnya saat ingin menambah unit lagi, ketersediaan sangat langka. "Bahkan beberapa hari kemudian tabung 1 meter kubik dengan isinya, trolly, dan regulator mencapai Rp4 juta. Padahal untuk harga normalnya Rp1,5 juta," katanya.

Baca Juga: Puluhan Pasien COVID-19 Balikpapan Dilaporkan Meninggal saat Isoman 

Berita Terkini Lainnya