Pawang Ular asal Yogyakarta Tewas Dipatok Ular Kobra di Banjarmasin
Rumah sakit di Banjarmasin tidak memiliki serum anti bisa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarmasin, IDN Times - Ketua Yayasan Ular Soux Ular Indonesia dan Lareangon Indonesia Aji Rakhmad Purwanto dilaporkan mengembuskan napas terakhir, Selasa (14/2/2023) pukul 01.30 Wita. Korban menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin setelah digigit ular king kobra raksasa peliharaannya saat training rescue pada Minggu 12 Februari 2023 sore hari.
Informasi dikumpulkan IDN Times di lapangan, tangan kanan korban dipatok ular berbisa saat menyampaikan materi di Gedung Kwarcab Pramuka Kota Banjarmasin. Seorang saksi mata enggan menyebutkan namanya menyampaikan, Aji sedang menyampaikan berbagai teknik penanganan ular berbisa, termasuk salah satunya ular king kobra yang dibawa dari Yogyakarta.
Baca Juga: Perumda Limbah di Banjarmasin Kelola 16 Kubik Tinja per Harinya
1. Diduga karena kelelahan
Saksi mata menyebutkan, korban diduga mengalami kelelahan sehingga lengah dalam mengatasi keganasan ular king kobra berwarna putih ini. Ia terlambat menghindari sehingga tangan kanannya disambar ular berbahaya.
Pihak panitia di Banjarmasin pun langsung membawa korban guna memperoleh penanganan medis RSUD Ulin Banjarmasin. Tidak lama setelah korban terkena patokan ular.
Dua hari dalam perawatan rumah sakit, nyawa Aji akhirnya tidak bisa tertolong lagi pada Selasa 14 Februari 2023 pukul 01.30 Wita hari ini.
Dalam prosesnya, saksi ini menduga tewasnya korban ini disebabkan pihak rumah sakit tidak memiliki serum anti bisa ular kobra. Serum anti bisa ini setidaknya harus didatangkan dari rumah sakit di Jawa. Keterbatasan transportasi udara yang membuat serum anti bisa kobra tidak secepatnya mampu didatangkan dari Jawa.
Baca Juga: Kenapa Pejabat Doyan Korupsi? Ini Kata para Pakar di Banjarmasin