TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pedagang di Pasar Senaken Keluhkan Lapak Ilegal hingga Pungli

Berharap pengelolaan pasar yang lebih baik

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Paser menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas keluhan para pedagang Pasar Induk Penyembolum Senaken Tanah Grogot, Kamis. (Antara)

Paser, IDN Times - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Paser menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP). Agendanya membahas keluhan para pedagang  Pasar Induk Penyembolum Senaken, Tanah Grogot. Rapat dilakukan di DPRD Paser pada Kamis (19/5/2022). 

Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Paser Fadly Himawan, anggota Komisi III DPRD  dan  dihadiri Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Paser Adi Maulana, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Hairul Saleh, serta para pedagang yang menyampaikan adanya bangunan atau lapak ilegal serta pungutan liar.

"Kami diminta membayar sebesar Rp55 juta untuk hak pakai bangunan yang besar dan Rp45 juta untuk bangunan yang kecil. Selain itu kami juga dipungut retribusi Rp2.000 setiap hari," kata salah satu pedagang Pasar Senaken, Rusman seperti dikutip dari Antara, Sabtu (21/5/2022).

Baca Juga: Balikpapan Kekurangan Pasokan Sapi Kurban untuk Idul Adha 1443 H

1. Pemda diminta tegas

Ilustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)

Ia mengatakan, para pedagang ingin meminta kejelasan bangunan yang ditempati. Para pedagang ingin  bangunan yang ditempati dikelola pemerintah dan siap membayar retribusi yang ditetapkan pemerintah daerah. Namun kondisi saat ini sangat meresahkan.

Menanggapi keluhan para pedagang itu, Fadly Himawan minta perangkat daerah terkait untuk melakukan penataan adminstrasi dan bersikap tegas terhadap praktik-praktik ilegal.

"Pemerintah daerah harus tegas jangan sampai adanya lapak-lapak ilegal dan pungutan liar," katanya. 

2. Pengelolaan pasar harus lebih baik

Ilustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi III DPRD Paser Edwin Santoso, meminta pemerintah daerah  membentuk Satgas khusus yang menangani persoalan di Pasar Induk  Penyembolum Senaken.

Menurutnya, jika hanya ditangani Disperindagkop atau  UPTD Pasar, akan mengalami kendala karena keterbatasan personel.

Tetapi katanya, jika ditangani Satgas yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, Kepolisian dan TNI serta DPRD dapat dengan mudah bersinergi menyelesaikan persoalan tersebut.

Dia berharap ke depan pengelolaan Pasar Senaken lebih baik dan membuat nyaman pedagang dan masyarakat.

"Ke depan kami minta penataan pasar mulai dari retribusi, penataan parkir, hingga penataan lapak harus dikelola dengan baik," ucapnya.

Baca Juga: KPU Paser Usulkan Anggaran Pemilukada Rp44,9 Miliar

Berita Terkini Lainnya