TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Pribadi Millennial untuk Produktif di Masa Pandemik

Kiat bisnis untuk generasi millennial

Ilustrasi revolusi industri (https://rokanhulu.bawaslu.go.id)

Balikpapan, IDN Times - Masa pandemik bukan berarti tak bisa beraktivitas secara produktif. Bisnis pun tetap bisa dijalankan meskipun virus corona masih merajalela. Komunitas anak muda yang ada di Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar acara peringatan Hari Sumpah Pemuda yakni Workshop Panel Gabungan Muda Kaltim dengan tema 'Bagaimana Peran Aktif Pemuda di Masa Pandemi”.

Salah satu narasumber yang aktif dalam berorganisasi, Haerdy Pratama Wijaya, menuturkan agar anak muda memanfaatkan waktunya sebaik mungkin dengan kegiatan yang positif. 

“Maka itu masa-masa muda buat teman-teman pelajar, kalau bisa dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujarnya, pada Sabtu (31/10/2020).

Kegiatan ini diikuti tak hanya anak muda asal Kaltim tetapi juga dari beberapa kota lainnya di Indonesia. Salah satunya dari Kota Bandung.

Baca Juga: Libur Panjang, Pemkot Balikpapan Batasi Jumlah Pengunjung Objek Wisata

1. Delapan pribadi millennial

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Haerdy menjelaskan mengenai delapan pribadi millennial. “Pemuda harus memiliki akhlak yang tangguh, kekuatan jasmani, pengetahuan yang luas, melawan hawa nafsu, mampu mengatur waktu, teratur segala urusannya, mandiri secara ekonomi," terangnya. 

Ia paling menyoroti agar anak muda bermanfaat bagi orang lain. Pria yang dulu juga pernah diundang oleh acara Hitam Putih karena aksi mulianya mendirikan klinik Jalanan di Indonesia, membagikan sedikit kisahnya.

Awalnya Haerdy merasa prihatin atas masalah anak jalanan di Kota Tepian (Samarinda), kemudian ia memutuskan untuk membuka kesempatan bisnis sosial bagi anak-anak kurang beruntung tersebut.

2. Mengerti permasalahan dan mencari solusi yang tepat

Workshop Panel Gabungan Muda Kaltim dengan tema 'Bagaimana Peran Aktif Pemuda di Masa Pandemi (Dok.IDN Times/Istimewa)

Dalam paparannya, Haerdy menjelaskan, dalam membangun bisnis sosial, para pemuda harus memiliki branding serta slogan yang mudah dikenali. Selain itu, mesti mengerti permasalahan dan bisa mencari solusi yang tepat

“Kalau saya dan teman-teman saat itu buat satu gerakan namanya Lembuswana. Tujuannya, memberikan mereka (anak jalanan) pelatihan sablon, karena kami pikir masih jarang usaha sablon di sana (Samarinda),” jelasnya.

Usaha sablon jalanan, keripik jalanan, serta usaha kaos pun dilakukan dan hasilnya untuk anak-anak jalanan tersebut.

Baca Juga: Untuk Pemula, Lakukan 6 Cara Ini agar Sukses dengan Bisnis Barumu

Berita Terkini Lainnya