Antisipasi Lonjakan Penduduk, Balikpapan Kembangkan Hunian Vertikal
Sebanyak sekitar 1,5 juta pendatang akan masuk ke Kaltim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Pemerintah Kota Balikpapan akan mengembangkan konsep hunian vertikal untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pendatang.
Jumlah pendatang di Balikpapan diperkirakan akan meningkat seiring dengan rencana pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kalimantan Timur.
"Salah satu upaya kita adalah dengan mengembangkan konsep hunian vertikal, untuk mengurangi kepadatan," kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi ketika diwawancarai wartawan, belum lama ini.
Baca Juga: Jadi Kota Penyangga IKN, Balikpapan Benahi Sistem Layanan Publik
1. Balikpapan tetap pertahankan konsep 58 persen kawasan hijau
Sejak mendapatkan predikat sebagai salah satu kota layak huni di Indonesia, Kota Balikpapan terus berkomitmen untuk menciptakan kota dengan konsep kawasan terbuka hijau.
Pada Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) ditetapkan sekitar 58 persen luasan Kota Balikpapan akan dijadikan kawasan terbuka hijau. Hanya sekitar 42 persen luasan Kota Balikpapan yang akan dijadikan kawasan pemukiman.
Pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kalimantan Timur yakni di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara menjadikan Kota Balikpapan sebagai kota penyangga yang akan turut merasakan dampak pemindahan ibu kota negara.
Diperkirakan sekitar 1,5 juta penduduk yang merupakan aparatur sipil negara di tingkat pusat akan dipindahkan ke wilayah ibu kota negara.
Lonjakan jumlah penduduk tersebut diperkirakan akan meningkatkan kebutuhan hunian di Kota Balikpapan.
"Kita berkomitmen untuk mempertahankan konsep 58 persen kawasan hijau, sudah ada dalam RTRW kota," jelasnya.
Untuk mempertahankan konsep 58 persen kawasan terbuka hijau, Pemerintah Kota akan terus mendorong untuk mengembangkan kawasan permukiman dengan konsep vertikal.
Baca Juga: Wali Kota Balikpapan: Millennial Jangan Mau Cuma Jadi Penonton di IKN!