TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus RPU Berlanjut, Polisi Periksa Unsur Pimpinan DPRD Balikpapan

Polisi belum mengumumkan calon tersangka baru

DPRD Balikpapan (IDN Times/Maulana)

Balikpapan, IDN Times - Kepolisian Daerah Kalimantan Timur mulai melakukan  pemeriksaan terhadap sejumlah unsur pimpinan DPRD Kota Balikpapan periode 2014-2019 untuk menindaklanjuti proses penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan lahan untuk Rumah Potong Unggas (RPU).

Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Surya mengatakan bahwa proses penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi pengadaan lahan untuk Rumah Potong Unggas (RPU) Balikpapan dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang terlibat.

“Proses hukum tetap berjalan, jangan khawatir, silahkan rekan-rekan memonitor, saya kira penyidik sudah profesional dalam melakukan pemeriksaan,” kata Ade ketika diwawancarai wartawan saat berada di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Selasa (26/11).

Baca Juga: Hari Armada, KRI Yos Sudarso 353 Dibuka untuk Umum di Balikpapan

1. Polisi: Siapa saja yang terlibat kami panggil

Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Surya (IDN Times/Maulana)

Sejak tahun 2015 lalu, Kepolisian Daerah Kalimantan Timur telah mulai melakukan proses penyidikan terhadap  kasus dugaan korupsi pengadaan lahan untuk Rumah Potong Unggas (RPU).

Kasus tersebut terungkap setelah ditemukan kejanggalan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Balikpapan tahun 2015. Saat diusulkan anggaran untuk untuk pengadaan lahan RPU tertulis Rp2,5 miliar. Namun dalam penetapan APBD 2015 membengkak menjadi Rp12,5 miliar.

Lokasi lahan RPU ini berada di Jalan Soekarno Hatta Km 13, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara. Sebanyak delapan tersangka yang sudah menjalani proses hukum. Sementara tujuh diantaranya sudah divonis di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Samarinda.

Ade memastikan bahwa proses hukum terhadap kasus ini masih terus berlanjut dan akan terus dikembangkan berdasarkan hasil keterangan yang diperoleh dari sejumlah saksi yang telah dilakukan pemeriksaan.

“Siapa saja yang terlibat kami akan lakukan pemanggilan. Dan ini terus berkembang karena satu dipanggil ada keterangan baru lagi, sampai saat ini kita masih melakukan pemanggilan saksi,” ujarnya.

2. Sejumlah unsur pimpinan dewan diperiksa

Ilustrasi borgol. (Unsplash.com/Bill Oxford)

Dalam keterangannya, Ade membenarkan bahwa beberapa anggota DPRD Kota Balikpapan periode 2014-2019 telah dipanggil untuk dimintai keterangan termasuk beberapa unsur pimpinan dewan.

Pemanggilan ini dilakukan untuk menindaklanjuti hasil keterangan saksi sebelumnya, yang masih terus dikembangkan oleh penyidik. Namun Ade tidak menyebutkan secara pasti indentitas atau jabatan unsur pimpinan yang telah dipanggil.

 “Nanti kita sampaikan lah, saya tidak bisa menjelaskan apa jabatan saksi yang dipanggil oleh penyidik,” terangnya.

Ketika ditanya apakah sudah ada calon tersangka dalam kasus ini, ia belum bisa memberikan penjelasan. Namun Ia memastikan pihak penyidik akan bekerja secara profesional dalam menangani kasus ini.  

Baca Juga: Korupsi Rumah Potong Hewan, Tujuh Orang Divonis Penjara

Berita Terkini Lainnya