TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Balikpapan akan Terima Pasokan Air dari Sepaku? Ini Kata Perumda

Butuh sekitar 20 persen untuk penuhi pasokan air Balikpapan

Progres pembangunan bendungan Semoi - Sepaku bakal dijadikan penunjang utama air bersih di IKN kelak (IDN TImes/Ervan)

Balikpapan, IDN Times - Perusahaan Umum Daerah Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya agar Kota Beriman bisa mendapat pasokan air dari Bendungan Sepaku-Semoi Penajam Paser Utara (PPU).

Hal itu disampaikan Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Tirta Manuntung Kota Balikpapan Supriyadi, kepada awak media siang tadi, Rabu (13/7/2022).

Dari informasi yang diterimanya, Balikpapan kemungkinan akan mendapat aliran air dengan kapasitas 500 liter per detik.

"Tapi itu belum secara resmi ya, baru sebatas informasi, lah," ucapnya.

Baca Juga: 7 Kuliner Malam di Balikpapan, Camilan hingga Makanan Utama

1. Sedang dikoordinasikan dengan pihak terkait

Supriyadi, Dewas Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (dok. Istimewa)

Selain itu, kata Supriyadi, belum diketahui juga air yang akan didapatkan berupa air baru atau air bersih. Hingga kini pihaknya masih juga masih berkoordinasi dengan PUPR dan Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terkait lanjutan informasi tersebut.

"Jadi kami juga masih berkoordinasi dengan PUPR juga air apa yang akan didapatkan, kemudian seperti apa jaringan pipa distribusinya itu masih kami tanyakan," jelasnya.

2. Balikpapan masih alami masalah pasokan air

Ilustrasi air bersih (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sementara itu, ia mengakui ada dua masalah yang dihadapi Kota Balikpapan soal pasokan air. Yaitu angka kehilangan air yang tinggi dan kapasitas produksi air baku yang terbatas.

Dengan adanya bantuan 500 liter per detik air dari Bendungan Sepaku, pastinya bisa membantu masyarakat Kota Balikpapan memenuhi kebutuhan air.

"Tapi secara jangka pendek, bisa teratasi (masalah). 500 liter per detik itu bisa kurang lebih sekitar 50 sampai 60 ribu pelanggan sambungan baru," terangnya.

Namun kapasitas tersebut bisa diandalkan jika belum ada penambahan populasi di sekitar IKN. Hal itu bisa menjadi tantangan baru untuk Kota Balikpapan jika nantinya terjadi migrasi besar-besar di Kaltim.

"Kalau sampai terjadi gelombang migrasi penduduk tentu tak akan cukup. Ini jadi tantangan baru lagi untuk kita," imbuhnya.

Baca Juga: Tembus Rp200 Ribu, Harga Cabai di Balikpapan Berangsur Turun 

Berita Terkini Lainnya