KOPPAD Borneo, Organinasi Besar Adat Dayak yang Terkenal Tenang
Tindak tegas anggota yang berbuat merugikan masyarakat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Organisasi masyarakat (ormas) yang dibentuk di daerah-daerah pada hakekatnya menjadi ruang bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya. Harapannya tentu hasil dari penyatuan pendapat tersebut akan kembali dan dirasakan oleh masyarakat.
Namun belakangan penilaian terhadap ormas sedikit demi sedikit mulai bergeser ke arah negatif. Buntut beberapa kejadian yang melibatkan ormas berakhir keributan hingga kasus hukum.
Beberapa pendapat diutarakan di media sosial jika ormas kini beralih fungsi menjadi wadah pembuat onar.
Namun benarkah demikian? IDN Times pun melakukan wawancara khusus dengan salah satu ormas di Kalimantan, KOPPAD Borneo. Organisasi adat Dayak terbesar di Pulau Kalimantan.
Baca Juga: Ancaman Omicron, Warga Kaltim Diminta untuk Patuhi Protokol Kesehatan
1. Sepak terjang KOPPAD Borneo
KOPPAD Borneo atau Komando Pengawal Pusaka Adat Dayak-Borneo merupakan organisasi masyarakat yang mengacu pada pelestarian suku dan budaya di Kalimantan. Selain itu organisasi ini menjadi memoar bagi masyarakat adat Kalimantan.
KOPPAD Borneo juga bergerak di bidang keamanan. Abriantinus, selaku Panglima dalam organisasi tersebut mengatakan, sejauh ini pihaknya selalu bekerja sama dengan TNI dan Polri dalam melakukan pengamanan dalam suatu kegiatan.
"Jadi biasanya kami kerja sama dalam soal pengamanan. Kadang dengan perusahaan juga dengan aparat TNI-Polri, dan pemerintah," ujarnya.
KOPPAD Borneo ini juga dikenal sebagai organisasi tenang, namun tegas. Menghindari keributan, namun tegas jika ada pihak lain yang menghina masyarakat Kalimantan.
Baca Juga: Polda Kaltim akan Panggil Pemilik Truk yang Memodifikasi Dimensinya