TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polsek Loa Janan Amankan Pria Tuna Netra yang Menjual Sabu

Tersangka diduga sudah lama beraksi di area lokalisasi

AM, pria tuna netra yang diamankan polisi karena menjual narkoba jenis sabu-sabu (dok. Istimewa)

Balikpapan, IDN Times - Unit Opsnal Polsek Loa Janan Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) meringkus seorang pria tunanetra berinisial AM pada, Selasa (28/6/2022) lalu karena menjual narkoba jenis sabu.

Kapolsek Loa Janan Inspektur Satu Aksarudin Adam mengungkapkan, tersangka ditangkap saat tengah menunggu pembelinya di depan rumahnya yang berada di area lokalisasi Kilometer 10 Desa Purwajaya Kecamatan Loa Janan Kukar.

Saat itu, Kapolsek Loa Janan sendiri yang menciduk pria berusia 43 tahun itu.

"Awalnya kami dapat informasi, pelaku di jam-jam tertentu biasa menunggu pembeli di depan rumahnya itu," ujar Aksar kepada IDN Times, Minggu (3/7/2022). 

Baca Juga: Rumah BUMN Kukar Jadi Lokasi Posko Siaga Tanggap Bencana Nasional

1. Pelaku diringkus saat menunggu pelanggan

Ilustrasi Pengguna Narkoba (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih jauh, Aksar menjelaskan, saat itu pihaknya menerima informasi tersangka kerap duduk depan rumah pada jam-jam tertentu. Benar saja, saat dirinya mencoba melintas depan rumah tersangka, AM sedang duduk di sana seperti sedang menunggu seseorang. 

"Jadi beberapa malam kami lakukan penyelidikan, saat itu dia ada depan rumahnya, yang kemudian saya geledah saya temukanlah sabu diikat karet di belakang handphone-nya," terangnya.

Saat itu polisi menemukan enam poket sabu seberat 1,94 gram bruto dan uang tunai sebesar Rp400 ribu. 

2. Pembeli sabu tersangka adalah pekerja tambang

Sabu-sabu yang ditemukan polisi di belakang hp AM (dok. istimewa)

Diketahui tersangka merupakan seorang pengedar yang sudah lama beraksi di lokalisasi tersebut. AM juga terkenal licin, mengingat pria ini sudah lama menjadi incaran polisi. 

Meski sudah berkali-kali laporan soal AM masuk ke polisi, namun baru sekarang bisa ditangkap berikut barang buktinya.  Aksar mengungkapkan, kebanyakan orang-orang yang membeli sabu kepada tersangka adalah pekerja tambang.

Bahkan mereka merupakan pelanggan tetap AM. Sehingga saat mereka menghubungi, tersangka langsung mengetahuinya.

"Kadang orang-orang itu juga yang mengantar tersangka mengambil barangnya ke Samarinda. Nanti kalau mereka mau antar, bakal dikasih gratis sama dia," imbuhnya.

Sementara polisi menduga, AM tak beraksi sendiri. Kemungkinan ada orang lain yang coba memanfaatkan kondisi kekurangan fisik AM. 

"Dan itu sedang kami dalami," imbuhnya. 

Baca Juga: Jadi Sengketa, Pemkab Kukar Pastikan Legalitas Asetnya Segera Terbit

Berita Terkini Lainnya