TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kontribusi Kaltim sebagai Penyangga Defisit Perdagangan Nasional

Dalam ekspor nonmigas di Indonesia

Ilustrasi perdagangan (ANTARA FOTO)

Samarinda, IDN Times - Kontribusi Kalimantan Timur (Kaltim) terhadap neraca perdagangan nasional ternyata sangat besar. Bersama Provinsi Jawa Barat, Kaltim menjadi penyangga defisit perdagangan nasional.

"Jawa Barat dan Kaltim adalah dua provinsi tertinggi dalam ekspor nonmigas Indonesia. Dua provinsi ini adalah penyangga defisit perdagangan nasional," kata Gubernur Kaltim Isran Noor dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Kamis (5/1/2023). 

Baca Juga: Pemkot Samarinda Siapkan Rp40 Miliar untuk Revitalisasi Sungai Mahakam

1. Nilai ekspor Kaltim dan Jawa Barat

Isran mengatakan, bila dilihat dari sisi jumlah ekspor, Kaltim masih berada sedikit di bawah Jawa Barat. Tetapi lanjut gubernur, dari sisi surplus (selisih positif nilai ekspor dan impor), Kaltim jauh lebih baik dari Jawa Barat.

Menurut Gubernur, peran Kaltim dalam pengumpulan devisa bagi negara sungguh luar biasa.

"Tahun 2022, Kaltim mencapai puncak dalam cadangan devisa negara. Tidak pernah terjadi dalam sejarah, di mana pencapaian kontribusi selisih ekspor dan impor (surplus) Kaltim adalah yang terbaik di Indonesia," ucapnya. 

2. Total ekspor Kaltim pada Oktober 2022

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebagai contoh, pada Oktober 2022 lalu total ekspor Kaltim mencapai USD3,25 miliar atau setara Rp45,5 triliun. Sementara total impor Kaltim hanya USD585 juta.

Atau terjadi surplus USD2,67 miliar atau sebesar Rp37,3 triliun.

Sejarah pencapaian surplus tertinggi neraca perdagangan nasional ini menjadi bukti kuat kiprah "Kaltim Berdaulat" dalam kontribusi besarnya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: Bankeu Provinsi Kaltim untuk Kota Samarinda Rp354 Miliar

Berita Terkini Lainnya