TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Limbah Medis COVID-19 Tercecer, Wali Kota Balikpapan Minta Maaf

Tempat pembakaran limbah APD, baru dibuatkan

Seorang tenaga kesehatan melambaikan tangan sebelum memberikan makanan kepada pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung, Jawa Barat, Senin (13/7/2020) (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Balikpapan, IDN Times - Ceceran alat pelindung diri (APD) yang ada di tempat pemakaman umum (TPU) KM 15 Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) viral menyusul beredarnya video warga. Hal ini menjadi sorotan, karena lokasi pemakaman tersebut merupakan tempat penguburan jenazah yang positif COVID-19.

Terkait hal ini, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Balikpapan atas kelalaian tersebut. Dirinya mengungkapkan, bahwa APD tersebut tak sengaja tercecer oleh pihaknya. Ada kesalahan penanganan di mana semestinya APD tersebut semestinya dibakar.

“Jadi itu secara SOP limbah medis yang di pemakaman itu dibakar, tapi itu ada kesalahan. Kami mohon maaf,” akunya, kepada IDN Times, saat ditemui di Kebun Raya Balikpapan, Rabu (24/3/2021).

Baca Juga: Ribuan Guru Balikpapan Divaksin Menuju Pembelajaran Tatap Muka

1. Limbah medis tercecer saat ada proses pemindahan jenazah

Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020). IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati

Rizal menjelaskan, sebelumnya pihaknya menerima informasi bahwa ada warga yang ingin memindahkan jenazah keluarganya ke makam yang baru. Seharusnya petugas hanya sampai pada pembongkaran makam saja. Tetapi tiba-tiba saja pihak keluarga meminta agar sekaligus dibantu mengantarkan jenazah. 

Karena hal itu, para petugas terpaksa harus berganti baju dan hanya meletakkan APD di satu tempat secara bertumpuk.

“Teman-teman hanya berganti baju dan tidak sempat membakar. Maksudnya saat kembali nanti baru akan dibakar,” terangnya.

Namun yang dilihat oleh warga itu, APD tersebut sudah dalam kondisi berantakan. Diduga sebelumnya sempat diganggu oleh hewan atau tertiup angin. “Sehingga kesannya dibuang sembarangan,” ucapnya.

2. Tempat pembakaran APD, baru akan dibuat

Ilustrasi Sampah Medis (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Selama ini, lanjut Rizal, APD yang digunakan oleh tim yang bertugas memakamkan jenazah COVID-19 selalu dibakar langsung di lokasi pemakanan. Karena menurutnya, penggunaan APD oleh petugas pengantaran dan penguburan jenazah tidak terlalu banyak.

Padahal, seharusnya limbah APD masuk pada bahan berbahaya yang harus dimusnahkan sesegera mungkin agar tak membahayakan kesehatan orang lain. Ia baru meminta kepada pihak pemulasaran agar membuat tempat pembakaran APD tersebut.

“Jadi SOP-nya dibakar. Ini saya sudah minta kepada tim pemulasaran untuk segera membuat tempat pembakarannya, bak ke dalam tanah, disemen supaya tidak berceceran,” ucapnya.

Baca Juga: Pro Kontra tentang Vaksin AstraZeneca, MUI Balikpapan Ikut Pusat 

Berita Terkini Lainnya