TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terungkap Alasan Tersangka Membunuh Penjaja Makanan di Gapura SD

Niat membunuh direncanakan tersangka sebulan sebelumnya

Ilustrasi Garis Polisi (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Balikpapan, IDN Times – Dendam diduga menjadi alasan pria berinisial MAS (50) menghabisi nyawa AJ (48) di depan gapura Sekolah Dasar 002, Muara Rapak, Balikpapan Utara pada Sabtu (29/2) siang. 

Informasi dihimpun IDN Times, korban dan pelaku saling kenal dan keduanya berprofesi sebagai pedagang. Korban adalah pedagang jeli, sedangkan tersangka pembunuhan adalah penjual pisang. Tempat kejadian perkara merupakan lokasi keduanya selalu bertemu, tatkala MAS menjemput anaknya yang sekolah di SD 002, ia pasti berpapasan dengan AJ yang berjualan di depan gapura sekolah.

Polisi yang mendapat laporan tersebut langsung melakukan pengejaran tersangka ke rumahnya di Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara. Namun, tak lama kemudian diterima kabar bila MAS menyerahkan dirinya ke Mako Polsek Balikpapan Utara. Dia kemudian ditahan dan menjalani serangkaian pemeriksaan oleh polisi.

Baca Juga: [BREAKING] Pedagang Jeli Tewas Ditikam di Gapura Sekolah Dasar

1. Semua bermula dari pisang busuk yang dibeli korban dari tersangka

Kompol Mokhammad Mas’ud memperlihatkan badik yang digunakan tersangka menghabisi nyawa Ahmad Jumadi. (IDN Times/Surya Aditya)

Setelah tersangka diperiksa selama beberapa jam, akhirnya Kapolsek Balikpapan Utara, Kompol Mokhammad Mas’ud pun membeberkan hasil penyidikan sementara. Rupanya, petaka berdarah itu ditengarai lantaran sakit hati yang sudah lama dipendam pelaku terhadap korban.

ISebelum kasus pembunuhan ini terjadi, keduanya sudah bersitegang. Perwira melati satu ini pun membenarkan, beberapa bulan lalu, korban AJ membeli satu sisir pisang susu seharga Rp15 ribu di rumah MAS.

Setelah membeli, AJ menganggap pisang milik MAS tak bagus. Sehari kemudia, dia mengembalikan pisang tersebut. Namun cara pengembalian AJ terbilang kasar. Dia lemparkan pisang itu di muka tersangka sambil berkata, “jual pisang busuk,” kata Mas'ud menirukan kata tersangka saat itu. 

Baca Juga: [BREAKING] Pelaku Pembunuhan di Gapura Sekolah Dasar Menyerahkan Diri

2. Tiap kali bertemu, korban dan tersangka saling melotot

Ilustrasi jenazah. IDN Times/Mardya Shakti

Kejadian pengembalian pisang yang kasar itu rupanya dipendam diam-diam oleh keduanya. Korban tak terima diberi pisang busuk, sementara tersangka tak terima dengan perlakuan kasar dari korban.

Pekan berbilang bulan, keduanya tetap tak bisa damai. Lebih-lebih saat korban dan tersangka bertemu di SD 002, Muara Rapak tatkala tersangka menjemput atau mengantar anaknya bersekolah.

Tiap kali MAS bertemu AJ, sebut Mas’ud, mata kedua lelaki itu saling melotot, seperti saling menantang. “Menjelang satu bulan terakhir ini terjadilah pelototan-pelototan mata antara korban dan pelaku,” sebutnya.

3. Pelaku sudah merencanakan skema sadis pembunuhan sebulan terakhir

Ilustrasi senjata tajam. (IDN Times/Surya Aditya)

Lantaran dipicu dendam lama dan merasa kerap dipelototin, amarah tersangka semakin menjadi-jadi kepada korban. Pria beruban ini mulai kehabisan akal sehat, ia kemudian menyusun skema sadis pembunuhan.

Badik sepanjang 30 sentimeter yang dibelinya setahun belakangan bakal dijadikan pemuas amarahnya. Seiring menunggu waktu tepat eksekusi, parang tersebut diasah biar makin tajam.

“Habis diasah disimpan di dalam jok motornya,” urai Mas’ud.

Berita Terkini Lainnya