TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada 1.642 Peserta Ijtima Gowa dari Kaltim, Baru 33 Persen Terdeteksi

Diskes Kaltim minta peserta segera melaporkan diri

Lokasi Ijtima dunia zona Asia di Gowa, Rabu (18/3). (Dok IDN Times/Istimewa)

Samarinda, IDN Times – Berlalu sehari angka virus corona di Kaltim bertambah lagi. Kini jumlahnya ada 21 kasus positif terjangkit wabah dengan kode COVID-19 ini. Sebagian pasien terjangkit berasal dari tiga klaster besar. Dua klaster berasal dari Bogor, Jawa Barat, yakni klaster antiriba dan klaster sinode sementara yang ketiga ialah klaster KPU.

“Sementara memang tiga klaster besar ini,” ujar Pelaksana tugas Kepala Diskes Kaltim, Andi Muhammad Ishak usai memberikan keterangan pers pada Rabu (1/4) petang di gedung serba guna Diskes Kaltim, Jalan Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda.

1. Ijtima Gowa berpotensi menjadi klaster baru di Kaltim

Pelaksana tugas Diskes Kaltim, Andi Muhammad Ishak dalam keterangan persnya (IDN Times/Yuda Almerio)

Saat ini Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim juga melacak peserta kegiatan Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan yang semula direncanakan 19-22 Maret 2020, namun batal. Total peserta asal Kaltim sebanyak 1.642 orang. Sementara jumlah keseluruhan peserta dari 31 provinsi di Indonesia sebanyak 18.698 orang. Angka itu belum ditambah dengan partisipan dari 12 negara, 474 orang.

“Untuk saat ini belum bisa disebut klaster, sebab baru satu pasien dinyatakan positif dari kegiatan ini. Akan tetapi potensinya selalu ada mengingat peserta dari Kaltim kabarnya juga banyak,” ucap Andi.

Baca Juga: Ada 1.316 Warga Kaltim Ikut Itjima di Gowa, Begini Penjelasan Diskes

2. Dari 1.642 peserta ijtima dari Kaltim baru terdeteksi 33 persen

(IDN Times/Arief Rahmat)

Itu sebabnya, kata dia, selain tiga klaster utama, saat ini pihaknya juga membagi fokus dengan calon klaster baru tersebut. Hasil penelusuran sementara, jumlah peserta yang berhasil dilacak ada 557 orang atau 33 persen dari total peserta Kaltim. Walau demikian, tak semua partisipan dijadikan orang dalam pantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP).

“Dari jumlah tersebut sebanyak 121 masuk pemantauan (ODP), kemudian 3 PDP,” imbuhnya.

Baca Juga: COVID-19 di PPU Kaltim: Tambahan 21 ODP dari Klaster Ijtima Gowa

Berita Terkini Lainnya