Ahli Forensik Temukan Kulit Reptil di dalam Tubuh Balita Tanpa Kepala
Ada dugaan tubuh dimakan binatang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Kasus penemuan jenazah balita tanpa kepala masih dalam penyelidikan kepolisian, maklum saja kasus ini mengundang duka sekaligus tanya publik Kota Tepian.
Utamanya karena kondisi jenazah yang ditemukan itu tak lagi utuh. Untuk perkara ini polisi sudah memeriksa 12 saksi. Demikian dikatakan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman Selasa (10/12) pada saat menelusuri ulang lokasi penemuan korban di Jalan Antasari II, Kelurahan Karang Asam Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu.
"Dugaan sementara balita (yang ditemukan tanpa kepala) hanyut karena banjir. Di dekat rumah penitipan anak kurang lebih 20 meter ada parit," ucapnya.
Baca Juga: Tim Gabungan Kesulitan Mencari Potongan Tubuh Balita Tanpa Kepala
1. Penemuan balita tanpa kepala jadi pembuka tabir hilangnya Yusuf
Laporan masuk ke kepolisian pada 22 November 2019, sehari setelah balita malang yang diduga Ahmad Yusuf Ghazali (4) tersebut dinyatakan hilang dari PAUD di Jalan AW Sjahranie.
Setelahnya, polisi tentu bergerak mengumpulkan keterangan saksi, mulai dari orangtua hingga pegawai PAUD. Namun dalam hitungan minggu tak ada hasil, spekulasi bermunculan salah satunya ialah diculik.
Namun penemuan balita tanpa kepala pada 8 Desember 2019 mengungkap keberadaan Yusuf yang hilang secara misterius. Kedua orangtua Yusuf, Bambang Sulistyo (40) dan Melisari (30) menegaskan jika balita tanpa kepala itu anak mereka, Ahmad Yusuf Ghazali yang hilang selama 16 hari. Tapi polisi harus bisa mendapatkan bukti sah sehingga ahli forensik pun diturunkan.
"Pada saat hujan lebat, kemungkinan anak ini berjalan tidak melihat air tergenang dan masuk ke parit," terangnya.
Baca Juga: Menghilang 16 Hari dari PAUD, Balita Ditemukan Tanpa Kepala