APBD Kaltim Tak Sanggup Biayai Proyek Tol Teluk Balikpapan
Nilai investasi proyek tembus Rp18 triliun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Selain jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Penajam Paser Utara (PPU) dan Balikpapan, ada mega proyek pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan yang menghubungkan kedua daerah tersebut.
Proyek skala masif itu disebut-sebut bakal makan biaya sampai Rp18 triliun. Padahal nilai pengerjaan awal hanya Rp5 triliun namun kemudian bertambah.
Pertambahan nilai investasi dimulai pada Februari 2019, naik menjadi Rp11 triliun. Kenaikan itu akibat perubahan desain proyek.
Kemudian pada Maret-Juni 2019, angka investasi Jembatan Tol Teluk Balikpapan kembali meningkat menjadi sekitar Rp16 triliun.
Peningkatan nilai investasi tersebut disebabkan perubahan panjang bentangan jembatan, dari 7,6 kilometer (km) menjadi 11,75 km.
1. Menyerahkan semua urusan investasi kepada perusda terkait
Jika proyek yang diinisiasi PT Waskita Karya melalui PT Waskita Toll Road pada 2017 itu direalisasikan, maka jembatan itu bakal akan menjadi salah satu jembatan terpanjang yang ada di Nusantara.
Walau demikian, lantaran ongkosnya begitu besar, maka megaproyek tersebut tak akan dibebankan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dengan demikian pengerjaannya akan dipegang oleh pihak ketiga.
“Perusda (perusahaan daerah) yang mencari pendanaan atau siapa yang mau berinvestasi dalam proyek itu. Bicara perusda, ya, bicara investasi. Enggak lagi pakai dana APBD,” tutur Kepala Biro Administrasi Pembangunan Pemprov Kaltim Fadjar Djojoadikusumo belum lama ini.
Baca Juga: Progres 75 Persen, Jembatan Pulau Balang Ditarget Selesai Akhir 2019
Baca Juga: Jalan Tol Balikpapan - Samarinda Beroperasi Oktober, Cek Ini Tarifnya