TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Di Tengah Pandemik COVID-19, Kaltim Masih Bisa Surplus Rp140 Triliun

Batu bara dan migas masih menjadi kunci ekonomi di Kaltim

Ilustrasi tongkang yang mengangkut hasil tambang, batu bara, saat melewati Jembatan Kembar di Sungai Mahakam di Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Batu bara, minyak dan gas masih memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi Kaltim. Buktinya di tengah kondisi pandemik virus corona atau COVID-19 sektor ini mampu menyumbang USD10 miliar atau setara dengan Rp140 triliun lebih.

“Itu lah peran Kaltim, saat provinsi lain banyak minus ekspornya, tapi kita surplus," ujar Isran Noor, Gubernur Kaltim seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim pada Rabu (3/2/2021) sore.

1. Batu bara dan migas masih menjadi unggulan ekonomi Kaltim

Gubernur Kaltim Isran Noor (IDN Times/Haikal)

Kata Isran, hal tersebut patut disyukuri mengingat Kaltim bisa bertahan di tengah gempuran wabah corona. Bahkan, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di sektor perdagangan luar negeri atau komoditas ekspor. Pada periode Januari-November 2020 lalu, total nilai ekspor Kaltim bisa mencapai USD 11,59 miliar atau berkontribusi sebesar 7,98 persen terhadap ekspor nasional. Tak semua provinsi lain demikian.

“Batu bara masih menjadi komoditi unggulan dan andalan sebab potensinya masih besar,” imbuhnya.

Baca Juga: PPKM Dianggap Tak Efektif, IDI Kaltim: Jangan hanya Jadi Jargon Saja

2. Mempersiapkan sektor pengganti batu bara dan migas

Ilustrasi tongkang mengangkut batu bara (IDN Times/Yuda Almerio)

Potensi sama berlaku dengan sektor minyak dan gas bumi. Meski demikian, lanjut Isran, komoditas lain juga punya peluang senada.

“Sehingga ke depan siap menggantikan batu bara dan migas yang bisa habis (tak bisa diperbaharui),” imbuh mantan bupati Kutai Timur tersebut.

Baca Juga: Kapolda: Kematian Akibat COVID-19 Kaltim Tertinggi Kelima Nasional

Berita Terkini Lainnya