TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dua Rencana Proyek Besar di Balikpapan Masih Tertahan di DPRD Kaltim

Perlu ratusan miliar rupiah menuntaskan proyek di Balikpapan

Kawasan Kantor DPRD Kaltim. IDN Times/Yuda Almerio

Samarinda, IDN Times - Usulan proyek kontrak tahun jamak atau multiyears contract (MYC) dari pemprov belum direspons Badan Anggaran di Karang Paci atau DPRD Kaltim. Dua rancangan proyek yang diajukan adalah pembangunan jalan layang di kawasan rapak dan pembangunan RSUD Abdoel Wahab Sjahranie di Balikpapan.

“Ada dua alasan, pertama karena tidak sesuai dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), kemudian terkait kewenangan. Jalan layang itu statusnya jalan negara. Harusnya dibiayai APBN,” ujar Muhammad Samsun, wakil Ketua DPRD Kaltim saat dikonfirmasi pada Selasa (20/10/2020) sore.

Baca Juga: Polres PPU Tangkap Oknum Bhayangkari Tersangka Penipu Investasi Fiktif

1. Dua proyek besar tak pernah diajukan pemprov ke DPRD Kaltim

Muhammad Samsun, wakil Ketua DPRD Kaltim (IDN Times/yuda almerio)

Hal tersebut juga jadi pertimbangan Banggar DPRD dan TAPD Kaltim belum bersinergi  terkait dua rencana mega proyek tersebut. Apalagi kata Samsun, gubernur pernah menuturkan bila warsa ini, tak ada proyek dengan skema tahun jamak. Walau demikian, pengajuannya tetap mendapat tempat. Solusi sedang diusahakan. Utamanya dari sisi syarat. Pasalnya pemprov juga belum pernah mengajukan sama sekali ke DPRD.

“Tiba-tiba saja muncul di pembahasan anggaran. Ini yang membuatnya jadi menarik dalam tiap rapat pembahasan,” terangnya.

2. Butuh ratusan miliar rupiah membangun jalan layang dan rumah sakit di Balikpapan

Ilustrasi pembangunan infrastruktur jalan layang (IDN Times/Asrhawi Muin)

Informasi dihimpun IDN Times butuh Rp500 miliar untuk pembangunan flyover dan RSUD Abdoel Wahab Sjahranie di Balikpapan. Namun kata Samsun, hal itu untuk beberapa tahun. Simulasi beban anggarannya masih dalam bahasan. Dengan kata lain, belum ada putusan sahih.

“Disetujui atau tidak, nanti melalui paripurna. Sejauh ini, masih pro dan kontra,” tutur politisi PDI Perjuangan ini.

Baca Juga: Jawaban Calon Pemimpin Samarinda Soal Pengelolaan Parkir, Ada Solusi? 

Berita Terkini Lainnya