Interaksi Anak Terganggu, Belajar Online Dikeluhkan Disdik Samarinda
Berharap belajar tatap muka sudah bisa dimulai tahun depan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Terhitung tujuh bulan pandemik virus corona atau COVID-19 mewabah di Samarinda. Semua sektor ikut merasakan dampaknya, termasuk urusan pendidikan. Akibatnya sistem pembelajaran dilakukan lewat dunia maya. Lebih karib disebut belajar online atau dalam jaringan. Sayangnya metode pendidikan ini tak terlalu membawa dampak baik. Alasan utama tak lain adalah jaringan internet tak mendukung.
“Kami ingin awal tahun depan sudah ada belajar tatap muka. Tentunya seizin tim Satgas COVID-19 Samarinda. Sebab aturannya, hanya zona oranye dan hijau yang boleh belajar off-line,” kata Endang Sri Rumiati, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda saat dikonfirmasi pada Rabu (11/11/2020) petang.
Baca Juga: Ekonomi Kaltim Mulai Membaik, Sektor Pertambangan dan CPO Jadi PemicuÂ
1. Kendala terberat dihadapi murid yang baru masuk SD selama belajar online
Dia mengatakan, selama belajar online, kendala terberat dihadapi murid-murid yang baru menginjak kelas 1 sekolah dasar (SD). Pasalnya di tingkatan tersebut, peserta didik bawaan masih ingin bermain. Sehingga, perlu perhatian khusus. Nah, mereka biasanya hanya menyerahkan pendidikan anak ke sekolah. Sekarang peran berganti, orang tua lah yang punya tugas krusial. Lantaran mereka harus membimbing anaknya saat belajar online atau mengikuti siaran edukasi di televisi.
“Guru nantinya hanya memonitor perkembangan peserta didik dari paguyuban orang tua. Syukur ada perkumpulan ini, sehingga setiap orang tua mengirimkan laporan perkembangan anaknya dalam satu grup,” terangnya.
Baca Juga: Penertiban Rumah di Bantaran SKM Samarinda Perlu Anggaran Rp4 Miliar