TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang Pesta Demokrasi di Samarinda, Setiap Pemilih Wajib Pakai Masker

Sebagai garda terdepan, PPK harus taat protokol kesehatan

Simulasi Pilkada Serentak 2020 di tengah wabah corona (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Samarinda, IDN Times - Keduri demokrasi dalam hitungan hari, semua entitas penyelenggara pilkada pun bersiap diri. Termasuk  Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di sepuluh kecamatan di Samarinda. Mereka adalah garda terdepan termasuk urusan protokol kesehatan.

“Kami sudah dua kali bimbingan teknis, ada juga simulasi pemilihan di tengah wabah. Jadi kami sudah siap,” ujar Aditya Ferry anggota PPK Sungai Pinang saat dikonfirmasi pada Jumat (4/12/2020) sore.

Baca Juga: Debat Publik Pilwali Samarinda, Soal Kasus Pelecehan Seksual

1. Penyelenggara pesta demokrasi sudah ikut rapid dan swab test

Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 (IDN Times/Arief Rahmat)

Informasi dihimpun IDN Times ada 1.962 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Samarinda. Ribuan tempat menyalurkan hak berdemokrasi ini tersebar di 10 kecamatan dan 59 kelurahan. Khusus di Kecamatan Sungai Pinang, kata Ferry, ada 256 TPS. Jumlah tersebut menyebar di lima kelurahan. Satu kelurahan bisa menampung 50 tempat pemungutan suara. Hingga kini persiapan masing-masing tiap TPS mendekati babak puncak. Maklum saja lima hari lagi sebagian warga Samarinda bakal memilih pemimpinnya untuk lima tahun ke depan.

“Kami dari PPK maupun PPS hingga KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) sudah ikuti rapid dan swab test. Langkah ini dilakukan demi menghindari hal-hal tak diinginkan,” tegasnya.

2. Pergi ke TPS pemilih harus lengkap dengan APD

Simulasi Pilkada Serentak 2020 (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Kekhawatiran terbesar dari panitia ini adalah hadirnya klaster pilkada lewat kenduri demokrasi. Wajar demikian saat ini penyebaran wabah COVID-19 belum tuntas. Data per 4 Desember 2020 menyebut jika kasus aktif di ibu kota Kaltim ini bertambah lagi. Akumulasi positifnya pun sudah mencapai 5.976 kasus, dari jumlah itu sebanyak 5.341 pasien alami kesembuhan. Menyisakan 441 orang dalam perawatan. Baik isolasi mandiri maupun karantina rumah sakit. Meski demikian 194 orang di antaranya meninggal dunia. Fakta medis tersebut disadari oleh Ferry, itu sebab pihaknya enggan kecolongan. Saat ini semua TPS di Kecamatan Sungai Pinang perlahan-lahan menerima logistik. Mulai dari alat pelindung diri dari corona. Masker hingga sarung tangan plastik.

“Jadi pemilih yang lupa membawa masker tetap bisa masuk ke bilik suara. Protokol kesehatan harus tetap dijaga. Itu adalah kewajiban,” tegas mahasiswa jenjang magister salah satu kampus negeri ini.

Baca Juga: RTH di Samarinda Minim, Begini Saran Pengamat Lingkungan dan Tata Kota

Berita Terkini Lainnya