TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kabar Duka, Dua Demonstran di Samarinda Patah Tulang Tangan

Dampak demonstrasi tolak Omnibus Law di Kaltim

Polisi dan mahasiswa di Jalan MT Haryono, Samarinda masih saling menunggu. Potret diambil sesudah bentrok. (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times – Aliansi demonstran gagal membujuk para wakil rakyat dan pemerintah untuk memberi tanda tangan penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law pada Senin (12/10/2020) malam. Unjuk rasa itu pun kembali berakhir ricuh. Ribuan demonstran dipukul mundur dari Jalan Teuku Umar hingga ke Jalan Tengkawang, Kecamatan Sungai Kunjang. Mereka diserbu dengan water cannon dan gas air mata.

Tak hanya itu polisi antihuru-hara lengkap dengan atributnya juga ambil bagian. Akibatnya ratusan demonstran dilarikan ke rumah sakit. Dua di antaranya patah tangan, lainnya ada alami leher terkilir.

“Korban kami larikan ke rumah sakit,” ujar Endy Satria, jenderal lapangan dari Aliansi Tim Medis Samarinda saat dikonfirmasi pada Selasa (13/10/2020) siang.

Baca Juga: Positif COVID-19, ASN Penajam Paser Utara Meninggal Dunia

1. Sebanyak 12 mobil ambulans mondar-mandir antar korban unjuk rasa

Salah satu perserta demo di Samarinda yang hendak dilarikan ke rumah sakit (IDN Times/yuda almerio)

Kata Endy, pihaknya masih berhitung mengenai jumlah pasti peserta demonstran yang masuk rumah sakit. Keberadaan aliansi medis ini memang sangat diperlukan. Mengingat saat chaos (keributan) antara aparat dan peserta unjuk rasa terjadi, pasti ada yang jadi korban. Paling banyak sesak napas setelah terkena gas air mata.

Saat demo berlangsung, tim medis ini memilih siaga di halaman Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPRPera) Kaltim. Sehingga saat ada demonstran yang pingsan, pihaknya bisa bergerak cepat.

“Ada 12 mobil ambulans yang kami siapkan membawa para korban ke rumah sakit,” terangnya.

2. Aliansi tim medis sempat dapat tembakan gas air mata

Polisi antihuru-hara saat sedang menyapu mahasiswa di Jalan Teuku Umar, Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Belasan mobil itu mondar-mandir keluar masuk dari Dinas PUPR Kaltim. Sayangnya mereka sempat mendapat tembakan gas air mata lantaran sejumlah massa demonstran bukan korban masuk ke dalam halaman. Namun situasi cepat diatasi karena tugas mereka hanyalah urusan medis.

“Kami larikan mereka ke sejumlah rumah sakit, seperti RS Herimina, RS Tentara, RS Samarinda Medika Citra (SMC), RS Bakti Nugraha dan RSUD Abdul Wahab Sjahranie,” tuturnya.

Baca Juga: [BREAKING]  Napi di Samarinda Kendalikan Peredaran 1 Kg Narkotika 

Berita Terkini Lainnya