TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Klaster Perusahaan dan Keluarga Mendominasi Positif COVID-19 di Kaltim

Jumlah penambahan kasus positif baru di Kaltim masih tinggi

Ilustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Samarinda, IDN Times – Penyebaran virus corona atau COVID-19 di Kaltim terus berlanjut. Walhasil, klaster keluarga, perusahaan perminyakan, tambang dan perkantoran pun jadi perhatian khusus Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim.

“Jumlah penambahan terkonfirmasi hari ini masih sangat tinggi dan terjadi di semua daerah di Kaltim,” ujar Andi Muhammad Ishak, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov pada Kamis (19/1/2021) petang.

1. Tingkatkan kewaspadaan dengan protokol kesehatan

Andi Muhammad Ishak, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim/Sekretaris Dinas Kesehatan Kaltim (IDN Times/Yuda Almerio)

Penambahan 463 kasus positif baru ini berasal dari sejumlah daerah di Kaltim. Dimulai dari Berau 10 kasus, Kutai Barat 30, Kutai Kartanegara 71, Kutai Timur 27, dan Paser 11. Diikuti Penajam Paser Utara 3 kasus, Balikpapan 202, Bontang 39, dan Samarinda 70. Sedangkan pasien dilaporkan sembuh bertambah 389 orang. Terdiri dari Berau 23 kasus, Kutai Barat 36, Kutai Kartanegara 76, Kutai Timur 36, Mahakam Ulu 1, dan Paser 41. Selain itu Penajam Paser Utara 11 kasus, Balikpapan 95, Bontang 16, dan Samarinda 91. Ada 9 kasus lain dilaporkan meninggal dunia berasal dari Kutai Kartanegara 2 kasus, Balikpapan 3, Bontang 2, dan Samarinda.

“Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Tetap laksanakan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah,” terangnya.

Baca Juga: Duh! Kasus COVID-19 Kaltim Melonjak Tajam, Balikpapan Berlakukan PPKM 

2. Akumulasi positif COVID-19 di Kaltim sudah 34.429 kasus

Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Dengan penambahan tersebut akumulasi angka positif COVID-19 di Kaltim mencapai 34.429 atau 925,2 kasus per 100 ribu penduduk. Dengan positif rate di angka 18,8 persen dari kasus diperiksa. Sementara pasien sembuh mencapai 27.915 atau 81,1 persen dari akumulasi kasus positif. Serta 890 kasus atau 2,6 persen meninggal dunia. Menyisakan 5624 kasus masih berstatus aktif atau dalam perawatan maupun isolasi mandiri. Sejumlah klaster menjadi penyumbang tertinggi kasus COVID-19 di Kaltim antara lain klaster keluarga, perusahaan perminyakan, tambang, dan lainnya.

“Kami upayakan agar tidak terjadi klaster perkantoran pemerintah sehingga pelayanan tetap berjalan baik dengan protokol kesehatan ketat,” sebut Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim Yudha Pranoto.

Baca Juga: COVID-19 Kian Tak Terkendali, Empat Daerah di Kaltim Laksanakan PPKM

Berita Terkini Lainnya