Kutai Kartanegara Jadi Episentrum Penyebaran Kasus COVID-19 di Kaltim
Satgas COVID-19 minta warga Kaltim selalu taat prokes 3M
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Sebaran pandemik virus corona atau COVID-19 di Kaltim masih jadi perhatian serius. Utamanya jumlah kasus aktif yang saat ini dominan ditemukan di Kutai Kartanegara. Kabupaten ini tercatat memiliki kasus aktif nyaris dua kali lipat dari Balikpapan. Maklum saja hingga saat ini penyebaran virus tersebut memang belum tuntas, terhitung dari Maret 2020. Dengan kata lain virus ini sudah mewabah lebih dari sembilan bulan.
"Kami terus berupaya melakukan testing dan tracing guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim Senin (14/12/2020) petang.
Baca Juga: Satu Kaki Paslon Andi Harun-Rusmadi Sudah Masuk Balai Kota Samarinda
1. Warga diminta aktif laporkan kasus COVID-19 di lingkungan sekitar
Senin, 14 Desember 2020, Satgas Penanganan COVID-19Kaltim mengumumkan tambahan 116 kasus terkonfirmasi positif virus corona. Membuat akumulasi kasus positif di Kaltim bertambah jadi 22.468 orang. Angka ini merupakan 16,1 persen positif rate dari kasus yang diperiksa. Penambahan kasus positif hingga pukul 15.00 Wita tadi, dilaporkan berasal dari 7 kabupaten/kota di Kaltim. Dengan perincian Kutai Barat 2 kasus, serta Kutai Kartanegara 9 kasus. Selain itu ada Kutai Timur 52 kasus, Paser 16 kasus, Balikpapan 22 kasus, Bontang 8 kasus, dan Samarinda 7 kasus. Kasus positif COVID-19di Kaltim saat ini dilaporkan 603,8 kasus per 100 ribu penduduk.
Dari jumlah tersebut, 85,6 persen dilaporkan sembuh, atau sebanyak 19.227 orang. Bertambah 189 kasus dari hari sebelumnya. Dengan perincian Berau 9 kasus, Kutai Barat 31 kasus, Kutai Kartanegara 19 kasus, Kutai Timur 36 kasus, dan Mahakam Ulu 1 kasus. Diikuti Paser 1 kasus, Penajam Paser Utara 10 kasus, Balikpapan 22 kasus, Bontang 10 kasus, dan Samarinda 50 kasus.
“Masyarakat diminta untuk tetap aktif melaporkan gejala yang dialami baik diri sendiri, keluarga maupun orang-orang di lingkungan sekitar,” katanya.
Baca Juga: Hindari Klaster Baru COVID-19, Pilkada di Samarinda Taat dengan Prokes