TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Melarikan Diri, Dua Kaki Dalang Curanmor di-Dor Polisi

Otak pencurian merupakan mantan residivis curanmor

Gerombolan curanmor yang kerap merasahkan warga di Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Pelaku sekaligus otak di balik hilangnya sejumlah motor di Samarinda bernama Herman ditembak polisi saat hendak melarikan diri. Peristiwa itu terjadi lima hari lalu atau Ahad (10/11) malam di Jalan Pulau Sebatik, Kelurahan Pelabuhan, Samarinda Kota. Saat itu Herman bersembunyi dari kejaran warga saat kedapatan mencuri di sekitar SD 010, Jalan  Imam Bonjol pada pukul 19.45 Wita.

"Kasusnya terus dalam pengembangan," kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Ipda Abdillah Dalimunthe pada Jumat (15/11).

Baca Juga: Tak Beroperasi, RSI Disatroni Maling, Kabel Senilai Puluhan Juta Raib

1. Nekat beraksi sendiri akhirnya berakhir di balik jeruji besi

Herman (duduk di kursi) tak berkutik setelah diberi timah panas (IDN Times/Yuda Almerio)

Maklum saja, polisi menaruh curiga jika lokasi kejadian tak hanya satu. Boleh jadi di setiap kecamatan Kota Tepian mereka jadikan sebagai tempat beraksi sebab Herman jarang mencuri sendiri. Buktinya dari pengakuan Herman, empat rekannya bisa dibekuk. Mereka adalah Panji (19), Heri ( 29), Santo (40) dan Ifan (45). 
 
"Mereka ini kelompok curanmor yang teroganisir," ujarnya.

Bila berkelompok saat mencuri motor, lalu mengapa saat itu Herman bertindak sendiri? 
"Dia nekat saat itu," ujarnya.

Lingkungan di sekitar SD 010, Jalan Imam Bonjol memang sepi saat petang tiba. Lantaran merasa aman, niat jahat mendekat. Tatkala tangannya memasukkan kunci T ke dalam lubang kunci itulah gelagatnya dicurigai warga. Kalkulasinya meleset. Saat ditegur, Herman panik kemudian melarikan diri. Dia memilih bersembunyi dari kejaran warga di salah satu bank Jalan Pulau Sebatik. Sayang, niat menghilangkan jejak lewat sembunyi tak berhasil sebab warga memilih lapor polisi.

"Anggota kami yang berpatroli di kawasan itu langsung turun ke lokasi," sebutnya.

2. Melawan petugas dan melarikan diri, dua kaki dalang curanmor didor polisi

Ilustrasi borgol (IDN Times/Arief Rahmat)

Herman yang tak bisa bergerak karena lokasinya terendus polisi, memilih melarikan diri. Saat itulah polisi memberikan hadiah timah panas untuk kedua kakinya. Padahal saat itu, petugas sudah memberikan tembakan peringatan namun tersangka tak peduli dan tetap kabur.

Selepas mendapatkan penanganan medis, interogasi dilakukan. Polisi pun mengembangkan kasus dari "nyanyian" Herman. Satu per satu rekannya dibekuk berturut-turut hingga pada Rabu (13/11). Lima sekawan ini rupanya spesialis curanmor kunci T yang kerap meresahkan warga. Sasarannya motor produksi lama yang belum punya sistem keamanan canggih seperti sekarang.

"Tersangka (Herman) merupakan otak pencurian," ungkapnya.

Baca Juga: Kawan Bandar Narkoba yang Didor di Kepala Akhirnya Dibekuk BNN Kaltim

Berita Terkini Lainnya