Tingkatkan Kualitas SDM, Pendidik Wajib Melek Teknologi Digital
Guru dan dosen tak boleh gaptek
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Pendidikan menjadi salah satu sektor penting yang menjadi perhatian Presiden Joko 'Jokowi' Widodo. Hal itu disebutkan presiden dalam pidato kenegaraannya di hadapan para anggota dewan pada 16 Agustus lalu, saat mengikuti rapat paripurna tahunan MPR.
Dalam pidato kenegaraannya, mantan wali kota Solo itu menyebut pada tahun 2020, Indonesia masuk dalam puncak demografi. Sudah sepatutnya Nusantara memanfaatkan peluang itu sebagai batu loncatan. Penduduk usia produktif atau muda menjadi aset berharga. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui jalur pendidikan.
Baca Juga: Wacana Impor Rektor Asing, Pendidikan Tak Masuk UU Penanaman Modal
1. Peningkatan kualitas anak Indonesia dimulai sejak dini
Itu sebabnya, pemerintah bakal mengalokasikan Rp505,8 triliun untuk sektor pendidikan pada 2020 nanti. Anggaran tersebut meningkat 29,6 persen dibandingkan realisasi pendidikan pada 2015 lalu yakni Rp390,3 triliun.
"Pendidikan anak-anak Indonesia harus terus dibangun sejak dini hingga sekolah dasar. Literasi, matematika dan sains bisa menjadi pijakan dasar melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi lagi," terang Presiden Jokowi saat membacakan Nota Keuangan RAPBN 2020. "Peningkatan mutu SDM juga berkaitan dengan peningkatan kualitas guru," tambahnya.
Skema mendongkrak sumber daya lewat pendidikan tak hanya menyasar tingkat dasar, tapi juga pendidikan tinggi lewat Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP- Kuliah). Sasarannya sebanyak 818 ribu mahasiswa mendapat beasiswa.
Baca Juga: 5 Kiat Jitu Hadapi Dosen Pembimbing Skripsi Killer Biar Cepat ACC