Cegah Corona, RSUD di Penajam Paser Utara Tiadakan Jam Besuk Pasien
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) PPU, dr. Jansje Grace Makisurat, menuturkan, dalam upaya pencegahan virus corona atau COVID-19 pihaknya meniadakan jam besuk bagi pasien rawat inap di RSUD RAPB PPU.
"Sebagai bentuk upaya kami mencegah virus corona khususnya di lingkungan RSUD RAPB PPU, maka mengeluarkan sejumlah kebijakan salah satunya meniadakan jam besuk bagi pasien rawat inap kami," ujarnya kepada IDN Times, Rabu (18/3) di Penajam.
1. Kebijakan berlaku sejak Senin (16/3) kemarin dan dikeluarkan resmi oleh RSUD PPU
Dibeberkannya, pengumuman kebijakan itu berlaku sejak Senin (16/3) dan dikeluarkan resmi oleh RS RAPB serta telah disebarkan ke media sosial untuk diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat yang berniat melakukan kunjungan ke RS tersebut.
Selain tidak memperkenankan besuk bagi pasien rawat inap, beber Grace, pihaknya juga mengeluarkan kebijakan yakni, pasien rawat inap hanya boleh ditunggu oleh keluarga maksimal dua orang secara bergantian.
2. Penunggu pasien yang mengalami demam dan batuk pilek, tidak diizinkan masuk rumah sakit
Penunggu pasien yang mengalami demam dan batuk pilek, katanya, tidak diperkenankan masuk area rumah sakit. Pihaknya juga menyarankan pasien yang demam namun tidak mengalami sesak nafas, setelah diobati agar melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
"Kami juga memberlakukan pemberian kartu tunggu bagi penunggu pasien dan sebelum masuk ke area RS akan dilakukan pengukuran suhu badan oleh petugas kami. Selain itu, pengunjung dan penunggu pasien rawat inap wajib mencuci tangan enam langkah saat masuk dan keluar RS," kata Grace.
3. Semua pengunjung RS masuk melalui dua titik pintu utama dan di-screening suhu badan oleh petugas RS
Ia menambahkan, semua pengunjung RS masuk melalui dua titik pintu utama, yakni pintu gerbang masuk dan pintu gerbang keluar. Semua pengunjung juga akan diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas RS.
Sementara itu, jelas Grace, sebagai tindakan pencegahan lainnya pada hari Sabtu mendatang, pihaknya bakal melakukan penyemprotan disinfektan, di lokasi - lokasi yang dinilai rawan virus corona. Kegiatan penyemprotan disinfektan ini diagendakan rutin dilaksanakan setiap hari Sabtu.
4. RS telah siapkan 10 unit tempat tidur di ruang isolasi
Untuk diketahui, ungkapnya, hingga hari ini, Rabu (18/3) belum ada pasien suspect virus COVID -19 yang ditangani oleh Tim Khusus Penanggulangan wabah virus corona RSUD RAPB PPU. Kalaupun ada pasien yang terindikasi virus corona langsung diobservasi di ruang isolasi yang telah disiapkan.
Dibeberkannya, RSUD RAPB telah menambah jumlah ruang isolasi yang awalnya hanya satu kini disiapkan sebanyak empat ruang dengan 10 unit tempat tidur, guna mengantisipasi pasien terkait virus corona. Setiap ruang isolasi juga disiapkan dua hingga empat petugas secara bergantian tergantung banyaknya pasien.
"Terkait dengan fasilitas ruang isolasi kami nilai cukup memadai sementara APD lengkap walau belum tersedia pakaian hazmat yang kini sedang kami pesan dan semoga mendapatkannya. Tetapi untuk alat pengambilan spesimen dan alat transfer spesimen kami belum memiliki," katanya.
Grace menegaskan, Pemkab PPU sedang berupaya memenuhi kebutuhan di RSUD dan Puskesmas. Sedangkan untuk anggaran kebutuhan APD dan lainnya khusus untuk penanganan virus corona di tingkat kabupaten masih belum final diputuskan oleh Pemerintah Kabupaten PPU.
Baca Juga: Kondisi Kesehatan Warga ODP Virus Corona di Penajam Membaik