Disbudpar Penajam Paser Utara Gelar Temu Budaya Benuo Taka 2020

Penajam, IDN Times - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Penajam Paser Utara menggelar Temu Budaya Benuo Taka 2020 besok Rabu (22/1) di Kantor Bupati PPU. Kepala Seksi Sejarah, Tradisi dan Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU Helena mengatakan, Temu Budaya Benuo Taka 2020 yang diselenggarakan selama satu hari ini untuk menguatkan nilai-nilai lokal guna menghadapi tantangan globalisasi.
"Tantangan globalisasi menjadi salah satu membanjirnya informasi lewat media elektronik khususnya media sosial. Bahkan sebagian kalangan beranggapan nilai-nilai lokal juga semakin merosot dan cenderung ditinggalkan, sehingga kami berupaya membagikannya kembali dengan menggelar Temu Budaya Benuo Taka 2020," ujar Helena kepada IDN Times, Selasa (21/1).
1. Nilai-nilai tradisional terancam punah
Menurut Helena, nilai-nilai tradisional di masa kini semakin terancam punah, bahkan bahasa daerah beberapa diantaranya telah hilang dan tidak digunakan lagi.
Karenanya, sosialisasi tentang pemajuan kebudayaan dalam bentuk dialog dirasa sangat penting untuk dilaksanakan agar setiap warga negara dapat berperan serta dalam memajukan objek pemajuan kebudayaan, sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang.
Baca Juga: Kisah Sejarah Makam Tionghoa di Balikpapan Jadi Permukiman Penduduk
2. Tujuan kegiatan untuk menggalang pemikiran-pemikiran strategis
Helena membeberkan, tujuan diadakannya dialog budaya ini juga untuk menggalang pemikiran-pemikiran strategis yang akan dijadikan acuan dalam rangka penyusunan kebijakan, strategi dan program-program strategis pembangunan kebudayaan di masa yang akan datang di kabupaten PPU.
Selain itu juga, lanjutnya, ajang Temu Budaya Benuo Taka tersebut juga untuk mengenali isu-isu strategis yang berkaitan dengan budaya, tantangan dan kekuatan konsep dasar pembangunan kebudayaan dalam rangka menyambut kehadiran Ibu kota Negara (IKN) ke PPU.
Ia menuturkan, kegiatan Temu Budaya Benuo Taka akan diisi materi dengan narasumber Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Dr. Hariyono, M.Pd dan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama PPU Ustadz Kyai H. Syamsul Hadi Yusuf.
3. Temu Budaya sekaligus dijadikan sebagai ajang silaturahmi
Ditegaskannya, Temu Budaya Benuo Taka ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi pemerintah daerah dengan seluruh ketua suku, tokoh adat, ormas, seniman, budayawan, penggiat kampung, komunitas seni budaya dan ketua parpol," terang Helena.
"Kenapa kita mengundang BPIP, alasannya karena menurunnya pemahaman nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat sekarang membuat berkembangnya isu radikalisme dan terorisme dimasyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah perlu punya strategi khusus untuk kembali meningkatkan pemahaman nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila melalui pendekatan budaya," pungkasnya.
Baca Juga: Balikpapan Siapkan Raperda Pemilik Mobil Wajib Punya Garasi