Strategi Jemput Bola di Balikpapan dalam Pandemik COVID-19

Dinkes Balikpapan akan maksimalkan mobil ambulans

Balikpapan, IDN Times - Sasaran vaksinasi untuk masyarakat Kota Balikpapan kian berkurang lantaran cakupan vaksinasi di tempat ini sudah menembus 94 persen. Hingga akhirnya Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) berinisiatif menggalakkan proses vaksin jemput bola. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, capaian vaksin memang semakin tinggi, bahkan telah melampaui herd immunity 70 persen. Total cakupan vaksinasi 94 persen ini berasal dari data vaksin program dan vaksin gotong royong.

"Kita ketahui dengan capaian vaksinasi di Kota Balikpapan saat ini, sudah agak sulit mencari sasaran dalam jumlah massal," ujarnya, Selasa (16/11/2021).

1. Manfaatkan ambulans untuk vaksin jemput bola

Strategi Jemput Bola di Balikpapan dalam Pandemik COVID-19Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty saat diwawancarai media di sela-sela pelaksanaan vaksinasi. (IDN Times/ Fatmawati)

Kendati demikian, bagi warga Kota Balikpapan yang belum mendapatkan vaksin, pendaftaran layanan masih tetap dibuka. Yakni melalui link Diskominfo Balikpapan atau datang langsung ke sentra vaksinasi BSCC Dome.

“Karena sekarang sistemnya sudah jemput bola. Kita sudah sulit hanya mengharapkan dengan mengumpulkan lewat media sosial," jelasnya.

Selanjutnya menurutnya, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan akan membuat strategi menggunakan mobil ambulans. Mobil tersebut akan datang ke wilayah RT tertentu. Terutama dengan kriteria banyak warganya yang tidak bisa datang atau keluar rumah untuk vaksin.

"Kita persilakan para Ketua RT kumpulkan warganya, beritahu kami di Dinkes Balikpapan kita akan mobile datang ke sana,” kata wanita yang kerap disapa Dio ini. 

Selain dengan strategi tersebut, di setiap puskesmas yang tersebar di Kota Minyak pun masih melayani vaksinasi.

“Semuanya sudah kita buka. Di atas 60 tahun juga bisa divaksin, karena kita mencari yang 6 persen ini mungkin orang-orang yang susah keluar rumah,” jelasnya. 

Baca Juga: Aktivitas Tambang Ilegal Kedapatan Masuk Wilayah Balikpapan

2. Vaksin anak usia 6-11 tahun menunggu SE Kemenkes

Strategi Jemput Bola di Balikpapan dalam Pandemik COVID-19Ilustrasi vaksinasi pelajar ANTARA FOTO/Arnas Padda

Dio juga menjelaskan terkait vaksinasi anak atau pelajar. Saat ini penerima vaksinasi masih dibatasi maksimal 12 tahun ke atas. Untuk usia 6 sampai 11 tahun memang sudah ada izin Balai POM. Yakni berupa penggunaan darurat pada anak. 

"Dari Ikatan Dokter Anak juga sudah mendapat rekomendasi bagi anak usia 6-11 tahun. Namun kami menunggu surat edaran Menteri Kesehatan. Dan ini belum terbit," jelasnya.

Saat ini vaksinasi masih diberikan pada anak 12 tahun ke atas. Sejauh ini cakupan vaksinasi anak dosis 1 yakni 94 persen. Dosis kedua 70-an persen dan terus berjalan.

3. Potensi penularan masih tinggi di Balikpapan, tetap terapkan 5M

Strategi Jemput Bola di Balikpapan dalam Pandemik COVID-19Ilustrasi cuci tangan. (IDN Times/Nurulia R. Fitri)

Ia menambahkan, meskipun herd immunity telah melampaui standar nasional, namun perlu diwaspadai terkait kondisi geografis Balikpapan yang merupakan daerah aglomerasi. 

Ia menegaskan, potensi penularan virus masih tinggi karena Balikpapan adalah pintu gerbang Kaltim.

"Karena sekuat-kuatnya kita melindungi diri kalau serangannya banyak, dikhawatirkan kebobolan. Jadi sangat penting meningkatkan vaksinasi tapi lebih penting lagi tetap melaksanakan 5 M," tegasnya.

Baca Juga: Zona PKL Pasar Pandansari akan Diatur Peraturan Wali Kota Balikpapan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya