Cegah COVID-19, Warga Binaan Lapas Berkreasi Jahit Ribuan Masker Kain

Sehari mampu produksi hingga 100 masker

Balikpapan, IDN Times - Pandemi COVID-19 dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Masyarakat pun kini wajib menggunakan masker untuk mencegah dirinya tertular atau menularkan virus corona atau COVID-19.

Tak harus masker bedah dan N95 yang diperuntukkan bagi tenaga medis, masyarakat bisa menggunakan masker kain untuk menjaga diri. Saat ini berbagai elemen masyarakat yang punya ketrampilan menjahit ramai-ramai membuat masker baik untuk dijual atau dibagi-bagikan.

Begitu juga para warga binaan Lapas Klas II A Balikpapan yang tergerak untuk memproduksi masker untuk membantu masyarakat.

"Awalnya saya dengar kabar kalau diluar sana warga pada kesulitan dapat masker. Kan ini lagi corona, jadi masker memang dibutuhkan," ujar Samsul, salah seorang warga binaan saat ditemui di Lapas Klas II A Balikpapan, Jumat (17/4).

1. Pembuatan masker dikerjakan oleh 10 warga binaan

Cegah COVID-19, Warga Binaan Lapas Berkreasi Jahit Ribuan Masker KainPara napi di Balikpapan membuat masker (IDN Times/Hilmansyah)

Meskipun berada di Lapas, para warga binaan ini ingin membantu masyarakat. Sedikitnya terdapat 10 orang warga binaan  yang menjahit masker untuk memenuhi kebutuhan warga.

"Saya terpikir untuk coba buat sendiri di sini. Alhamdulillah sudah jadi banyak dan kami bagikan," ujar Samsul.

Baca Juga: DPRD Minta Pemkot Balikpapan Segera Serahkan Data Bansos COVID-19 

2. Sehari mampu membuat 100 masker

Cegah COVID-19, Warga Binaan Lapas Berkreasi Jahit Ribuan Masker Kainilustrasi masker kain (IDN Times/Mela Hapsari)

Dalam satu hari para warga binaan ini mampu mencetak 100 masker. Masker tersebut berbeda dengan masker kain pada umumnya. Kreasi yang dibuat oleh warga binaan Lapas ini dinilai aman dan tidak tembus air. Bahkan masker buatan warga binaan ini sudah diuji oleh perawat dan dokter yang berkompeten.

"Kami disini punya perawat, diuji sama dia katanya layak. Terus ada dokter dari rumah sakit juga sudah melihat dan menguji katanya juga layak. Makanya ini cukup kaget juga mereka berkreasi begini," tambah Kristiarto, Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Lapas Klas II A Balikpapan.

Dalam sebulan ini setidaknya 1.043 masker telah dibuat oleh warga binaan. Sebagian telah disumbangkan bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Sudah kami bagikan ke beberapa, seperti contoh warga Kelurahan Sumber Rejo. Soalnya kan waktu itu disitu ada ODP nya dan butuh masker, jadi kami kasih sekitar 150 kesana, sisanya kami bagikan di tempat lain," jelas Kristiarto.

Selain itu, banyak perusahaan juga berminat membeli masker buatan para warga binaan untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat. Masker dijual kepada pihak luar Rp5.000 per buah, dana yang didapat tersebut diolah kembali untuk membeli bahan dan untuk menambah pendapatan para warga binaan.

3. Berharap ada tambahan mesin jahit

Cegah COVID-19, Warga Binaan Lapas Berkreasi Jahit Ribuan Masker Kainilustrasi mesin jahit (rawpixel.com/12267)

Kreasi warga binaan ini menurut Kristianto masih dapat dimaksimalkan, ia berharap agar ada tambahan mesin jahit di Lapas karena saat ini baru ada dua mesin jahit saja yang digunakan untuk memproduksi masker.

"Sudah kami ajukan lima unit mesin jahit, tapi nggak tahu nanti dikasih berapa ya kami terima aja. Kalau ada tambahan kan bisa lebih banyak lagi," tutupnya.

Baca Juga: Dana Pusat dan Provinsi Dipangkas, Balikpapan Kencangkan Ikat Pinggang

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya