Demo Mahasiswa, Usut Kasus Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan

Pemerintah dinilai tidak transparan menangani kasus ini

Balikpapan, IDN Times -  Kantor Wali Kota Balikpapan ramai oleh demo mahasiswa yang berasal dari berbagai organisasi kemahasiswaan. Mereka melakukan aksi unjuk rasa menuntut Pemerintah Kota Balikpapan menindak tegas pelaku tumpahan minyak yang mencemari Teluk Balikpapan.

"Kami minta pelaku tumpahan minyak yang mencemari Teluk Balikpapan ditindak sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku," ujar Antonius SPN, Humas Aksi Unjuk Rsa Selesaikan Kasus Tumpuhan Minyak Balikpapan "Balikpapan Darurat Lingkungan Hidup", disela-sela aksi demonstrasi, pada Senin (16/3).

1. Tumpahan minyak berbahaya bagi ekosistem laut dan manusia

Demo Mahasiswa, Usut Kasus Tumpahan Minyak di Teluk BalikpapanDemo mahasiswa terkait tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Senin 16 Maret 2020(IDN Times/Hilmansyah)

Puluhan mahasiswa ini berasal dari sejumlah organisasi seperti LMND, GMNI, GMKI, BEM STT Migas dan Pokja Pesisir dan Nelayan, dan organisasi lainnya dari masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Tumpahan Minyak Teluk Balikpapan (Kompak).

Para mahasiswa yang berkumpul di Taman Bekapai ini kemudian berjalan kaki menuju kantor Wali Kota Balikpapan. Para mahasiswa ini membentangkan poster dan spanduk yang bertuliskan 'Tegakkan keadilan UU lingkungan Hidup', 'Kami mewakili ikan-ikan yang tersakiti', 'Sudah cukup banjir membunuhku jangan lagi dengan limbahmu'.

"Kasus tumpahan minyak kerap kali terjadi, tidak hanya berbahaya bagi ekosistem laut tapi juga manusia," ujar Anton.

Baca Juga: Misteri Limbah Hitam di Teluk Balikpapan, Ini Penjelasan Pertamina

2. Telah terjadi 6 kali kasus tumpahan minyak sejak 2018

Demo Mahasiswa, Usut Kasus Tumpahan Minyak di Teluk BalikpapanDemo mahasiswa terkait tumpahan minyak di Teluk Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Dalam aksi ini mahasiswa menyatakan sejak tahun 2018, terjadi sebanyak 6 kasus tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Terakhir pada 8 Maret 2020 yang terjadi di Pantai Adi Pradana Balikpapan.

"Sudah seminggu sejak adanya tumpahan minyak yang menyebabkan laut dan pantai Teluk Balikpapan tercemar. Namun belum ada yang ditetapkan sebagai pelakunya, ini bukti pemerintah tidak serius dalam menangani kasus ini, " ujar Korlap Aksi Dandi Samalewa.

Dandi juga menilai, Pemkot Balikpapan tidak transparan kepada publik dalam menangani kasus pencemaran akibat tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Mereka menuntut pemerintah mengusut dan menindak tegas pelaku tumpahan minyak ini. 

3. Tidak ditemui oleh wali kota dan ketua DPRD, para pendemo menutup jalan

Demo Mahasiswa, Usut Kasus Tumpahan Minyak di Teluk BalikpapanDemo mahasiswa terkait tumpahan minyak di Teluk Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Setelah berorasi selama sekitar 6 jam, puluhan mahasiswa yang menggelar aksi di kantor wali kota akhirnya turun ke jalan. Para mahasiswa ini menutup satu ruas Jalan Jenderal Sudirman, karena wali kota dan ketua DPRD tidak bersedia menemui mereka.

"Kami sudah cukup sabar dan lama menunggu, tapi wali kota dan ketua DPRD seenaknya saja meninggalkan kami, terpaksa menutup jalan," ujar Antonius.

Baca Juga: Antisipasi Corona Pelajar PAUD hingga SMP di Balikpapan Libur Seminggu

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya