Kasus COVID-19 Melonjak, Balikpapan Pertimbangkan Opsi PSBB

Sepuluh tenaga kesehatan positif terpapar COVID-19

Balikpapan, IDN Times – Pemerintah Kota Balikpapan mempertimbangkan untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti yang terjadi saat ini di pulau Jawa dan Bali. Hal itu dilakukan menyusul melonjaknya kasus COVID-19.

“Kita masih akan melakukan evaluasi dan mempertimbangkan kemungkinan akan dilakukannya Pembatasan Berskala Besar (PSBB), karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi jika penerapannya dilakukan,” ujar Ketua Tim Satgas COVID-19 Kota Balikpapan, Rizal Effendi, dalam konferensi pers, Kamis (7/1/ 2021).

1. Empat indikator untuk pemberlakuan PSBB

Kasus COVID-19 Melonjak,  Balikpapan Pertimbangkan Opsi PSBB(IDN Times/Hilmansyah)

Sedikitnya ada empat indikator untuk pemberlakuan PSBB di suatu wilayah, masing-masing terkait tingkat kematian, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan, tingkat kesembuhan, dan kasus aktif.

“Kematian kita sudah di atas angka rata-rata nasional 4 orang per hari, ketersediaan tempat tidur yang terisi sudah di atas 93 persen, dan tingkat kesembuhan sama dengan rata-rata nasional 80 persen," ujar Juru Bicara Tim Satgas COVID-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty.

Selain itu, kata Sri, kasus aktif di Balikpapan masih 15 persen atau di bawah rata-rata nasional sebesar 28 persen.

2. Camat dan lurah koordinasi persiapan pembatasan lokal

Kasus COVID-19 Melonjak,  Balikpapan Pertimbangkan Opsi PSBBWali Kota Balikpapan Rizal Effendi (baju putih) dan Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud (baju biru) saat kegiatan penyemprotan disinfektan pada 25 Maret 2020 (IDN Times / Haikal)

Rizal mengatakan, telah menginstruksikan camat dan lurah di Kota Balikpapan untuk berkoordinasi dengan unsur masyarakat sebelum dilakukan pembatasan lokal.

“Lurah camat berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, dengan muspika, data kelurahan sudah kita sampaikan mana yang bisa segera lakukan lockdown, mana yang lebih awas. Kita minta camat dan keluharan melakukan koordinasi,” tegasnya.

Rizal juga meminta masyarakat memahami situasi penyebaran corona di Balikpapan sebelum aturan PSBB benar-benar dilakukan.

Berdasar data Tim Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, seluruh kecamatan masuk zona merah. Tertinggi Kecamatan Balikpapan Utara dengan 230 kasus positif dan Kecamatan Balikpapan Selatan 218 kasus positif.

Kemudian Kecamatan Balikpapan Kota dengan `139 kasus positif, Kecamatan Balikpapan Tengah 116 kasus positif, Kecamatan Balikpapan Barat 82 kasus positif, dan Kecamatan Balikpapan Timur 74 kasus positif.

3. Sepuluh tenaga kesehatan positif terpapar COVID-19

Kasus COVID-19 Melonjak,  Balikpapan Pertimbangkan Opsi PSBB(IDN Times/Hilmansyah)

Berdasarkan data pada hari Kamis ini jumlah orang yang terpapar sebanyak 121. Terjadi kenaikan 15 orang, di mana sehari sebelumnya hanya tercatat 106 pasien. Dari tambahan kasus positif hari ini di antaranya berasal dari tenaga kesehatan.

“Ada 10 lebih tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif dari beberapa rumah sakit, Sehingga makin berat pelayanan kesehatan. Driver mobil ambulans juga kena,” ujar Rizal.

Dengan bertambahnya 121 kasus positif baru, hingga kini sudah sebanyak 1.057 kasus positif aktif covid-19. Sebanyak 308 pasien menjalani perawatan di rumah sakit dan sebanyak 749 pasien harus menjalani isolasi mandiri.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya