Pasien PDP Virus Corona di Balikpapan Bertambah, Jadi 20 Orang

Wali Kota berkomunikasi melalui HP dengan PDP virus corona

Balikpapan, IDN Times – Jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang saat ini berada di RSUD Dr. Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan terus bertambah. Jika sebelumnya sebanyak 18 orang, data saat ini (Minggu, 22/3) bertambah 2 orang menjadi 20 orang. Sementara, Orang dalam Pemantauan (ODP) di Kota Minyak juga meningkat menjadi sebanyak 355 orang.

“Penambahan jumlah orang yang berstatus ODP ini tidak terlepas dari banyaknya warga Balikpapan yang berada di luar daerah pulang kembali ke Balikpapan, terutama mahasiswa yang berada di Pulau Jawa seperti Jabodetabek, Solo saat ini menjalani masa libur dan pulang ke Balikpapan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, pada Minggu (22/3) usai mengikuti kegiatan penyemprotan disinfektan di lingkungan RSKD Balikpapan.

1. Kekurangan petugas, observasi ODP dipantau lewat telepon

Pasien PDP Virus Corona di Balikpapan Bertambah, Jadi 20 OrangAndi Sri Juliarty, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan saat jumpa pers terkait virus corona di Balikpapan pada 3 Maret 2020 (IDN Times/Mela Hapsari)

Andi Sri Juliarty yang akrab dipanggil Dio ini menjelaskan, Dinas Kesehatan kekurangan petugas untuk mengawasi banyaknya jumlah ODP yang mencapai 355 orang. ODP yang telah selesai masa observasi sebanyak 52 orang. Jadi kini ada 303 ODP yang dipantau oleh Dinas Kesehatan.

“Untuk menyiasati kurang petugas, maka DKK meminta petugas yang ada di 27 puskesmas melakukan satu kali kunjungan, sedangkan observasi dilakukan dengan menggunakan telepon” jelas Dio.

Ia menambahkan, hingga saat ini pasien yang positif menderita virus corona, belum ada penambahan, masih tetap sebanyak enam orang penderita.

Sementara, jumlah PDP yang dinyatakan negatif virus corona pada Sabtu (21/3) sebanyak 2 orang. Dio berharap, jumlah PDP yang negatif virus corona bertambah hari Minggu (22/3) ini.

Baca Juga: 6 Pasien Positif Corona, Pemkot Balikpapan Semprotkan Disinfektan

2. Dinas Kesehatan mengubah pola penanganan pasien virus corona

Pasien PDP Virus Corona di Balikpapan Bertambah, Jadi 20 OrangRSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Dinas Kesehatan Kota Balikpapan yang merupakan bagian dari Satgas Penanggulangan COVID-19 Balikpapan melakukan perubahan strategi pola penanganan penyebaran virus ini.

Jika selama ini pasien PDP dirawat di beberapa rumah sakit, PDP akan dipusatkan di RSKD yang merupakan satu-satunya rumah sakit rujukan virus corona di kota ini.

Untuk antisipasi meningkatnya jumlah PDP, pihak RSKD telah menyiapkan 21 ruangan isolasi baru. Selain itu, akan ada tambahan tenaga medis untuk menangani PDP virus corona di RSKD.

“RSKD jadi rujukan utama dengan penambahan 21 ruangan dan 50 tempat tidur. Selain itu DKK juga telah meminta dokter dan perawat untuk membantu petugas di RSKD dalam penanganan kasus ini, dan saat ini telah disiapkan sebanyak 45 petugas mulai dari dokter dan perawat yang bertugas di RSKD Balikpapan dalam penanganan kasus ini ,” ungkap Dio.

3. Wali Kota berkomunikasi dengan dokter ruang isolasi dan pasien positif COVID-19 melalui HP

Pasien PDP Virus Corona di Balikpapan Bertambah, Jadi 20 OrangWali Kota Balikpapan berkomunikasi dengan PDP virus corona di RSKD (IDN Times/Hilmansyah)

Sementara, di sela-sela kegiatan penyemprotan disinfektan di RSKD Balikpapan Walikota Balikpapan HM Rizal Effendi yang didampingi Direktur RSKD Balikpapan Edy Iskandar berkomunikasi dengan pasien positif virus corona.

“Kami tadi berkomunikasi dengan dokter yang bertugas di ruang isolasi dan pasien penderita corona, dan alhamdulillah kondisinya dalam keadaan sehat. Mudahan hasil uji swab-nya menunjukan negatif, dan dinyatakan benar-benar sudah sembuh sehingga bisa berkumpul dengan keluarganya kembali,” tegas Rizal.

Ia menambahkan, terkait kurangnya APD yang dikeluhkan dokter dan petugas medis, Pemkot Balikpapan sudah meminta ke pemerintah pusat, dan masih menunggu pengiriman APD dan kelengkapannya, termasuk alat untuk rapid test.

“Untuk rapid test kita juga masih menunggu pengirimannya dan teknis penggunaannya. Namun banyak yang menyatakan hasilnya masih belum memuaskan jika dibandingkan dengan pengambilan sampel swab,” jelas Rizal.

Baca Juga: Rujukan Utama Virus Corona, RSKD Balikpapan Disemprot Disinfektan

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya