PDP COVID-19 yang  Meninggal Dunia di Balikpapan Bertambah Lagi

Saat masuk rumah sakit, pasien sudah tak sadarkan diri

Balikpapan, IDN Times - Tiga hari dirawat di Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD), seorang pasien dalam pengawasan alias PDP COVID-19 di Balikpapan mengembuskan napas terakhirnya. Dengan demikian ada 7 PDP yang tutup usia di Kota Minyak

“Kami sudah menerima laporan bahwa pasien yang bersangkutan meninggal dunia tadi malam,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dalam kegiatan jumpa pers di halaman Kantor Wali Kota Balikpapan, Jumat (1/5) siang.

1. Saat masuk rumah sakit pasien dalam kondisi tidak sadar

PDP COVID-19 yang  Meninggal Dunia di Balikpapan Bertambah LagiIlustrasi virus corona. pixabay.com/blendertimer

Menurut Rizal, dari keterangan yang ia dapatkan, pasien yang meninggal dunia tersebut berjenis kelamin perempuan dengan usia 45 tahun. 

Pasien terindikasi terpapar virus corona setelah berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman, Balikpapan pada 26 April 2020. Ketika berobat pasien sudah sakit parah dan kesadaran semakin menurun. "Jadi langsung diperiksa menggunakan alat rapid test," terangnya. 

2. Hasil rapid test pasien yang meninggal itu reaktif virus corona

PDP COVID-19 yang  Meninggal Dunia di Balikpapan Bertambah LagiAlat rapid test untuk mengecek pasien terduga corona (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Dari hasil rapid test, pasien dinyatakan reaktif virus corona sehingga langsung ditetapkan sebagai PDP dan dirujuk ke RSKD pada 27 April. Namun karena kondisi pasien sudah parah, akhirnya diinformasikan meninggal dunia pada 30 April, pukul 21.30 Wita.

Jasad pasien kemudian langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) kilometer 15 dengan menggunakan prosedur pemakaman pasien COVID-19 pada dini hari tadi.

“Tadi subuh sudah dimakamkan, memang hasil rapid test reaktif, namun untuk swabnya baru kami kirimkan jadi belum ada hasilnya,” terangnya.

3. PDP ini terindikasi menderita tumor otak dari hasil CT scan

PDP COVID-19 yang  Meninggal Dunia di Balikpapan Bertambah LagiIlustrasi pasien corona (CNN indonesia news)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti yang akrab disapa Dio menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan alat CT scan, diinformasikan jika pasien mengidap tumor otak.

“Prosedurnya saat ini, setiap pasien yang masuk dalam kondisi berat kami akan rapid test, jadi bukan hanya pada pasien yang batuk pilek saja,” ujarnya.

Terkait informasi yang menyebutkan bahwa yang bersangkutan merupakan IRT yang sering bolak-balik berbelanja setiap hari ke salah satu pasar tradisional di  Balikpapan, Dio tak menampik.

"Mungkin saja, namanya ibu-ibu, tapi tidak usah khawatir selama masker digunakan," pungkasnya. 

Topik:

Berita Terkini Lainnya