Waduh, 4 Anak di Balikpapan Meninggal Dunia karena Demam Berdarah 

Status Balikpapan hanya waspada bukan siaga

Balikpapan, IDN Times - Rupanya tak hanya virus corona yang patut diwaspadai, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga demikian. Bayangkan saja, memasuki awal tahun 2020, sebanyak 4 orang warga Balikpapan dilaporkan meninggal dunia akibat terjangkit penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini.

Ironisnya, keempat warga Kota Minyak itu merupakan anak di bawah umur dengan retata usia 5-14 tahun. Meski empat nyawa telah tiada, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan Andi Sri Juliarti atau akrab disapa Dio belum menaikkan status Balikpapan menjadi siaga.

"Kalau bicara jumlah kasus, masih lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, jadi kami belum menaikkan statusnya, saat ini masih waspada," kata Dio ketika wawancarai wartawan di Kantor Wali Kota Balikpapan, Senin (9/3).

1. Dari Januari-Maret ada 396 kasus DBD di Balikpapan

Waduh, 4 Anak di Balikpapan Meninggal Dunia karena Demam Berdarah Ilustrasi nyamuk DBD (Pixabay.com)

Berdasarkan catatan Dinkes Balikpapan, jumlah kasus DBD di Balikpapan dari awal Januari hingga Maret 2020 tercatat sudah mencapai 396 kasus. Jumlah ini masih jauh lebih rendah dibandingkan jumlah kasus dalam periode waktu yang sama pada 2019, yang tercatat 600 kasus lebih.

Dengan perbandingan jumlah kasus tersebut, belum ada kenaikan jumlah kasus demam berdarah di Kota Balikpapan dan masih berstatus waspada. Karena berdasarkan aturan yang ditetapkan, status waspada terhadap demam berdarah baru bisa ditingkatkan setelah ada kenaikan jumlah kasus hingga 100 persen dari periode sama di tahun sebelumnya.

2. Wali Kota sudah mengeluarkan surat edaran terkait demam berdarah

Waduh, 4 Anak di Balikpapan Meninggal Dunia karena Demam Berdarah Pengasapan serangga dilakukan untuk membasmi larva nyamuk Aedes Aegypti sumber wabah demam berdarah. (Dok. Dinkes Kab. Cirebon)

Dio menjelaskan, Pemkot Balikpapan telah mengeluarkan atensi kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap penyebaran kasus demam berdarah di Balikpapan. Dan itu tertuang di dalam Surat Edaran Wali Kota Balikpapan yang telah diterbitkan sejak akhir Februari 2020. Maklum saja, karena penyakit sudah makan korban.

"Korban meninggal dunia tersebut berusia antara lima hingga empat belas tahun, yang masing-masing disebutkan merupakan warga Kelurahan Prapatan, Kelurahan Karang Joang, Manggar dan Sumber rejo," imbuhnya.

3. Warga diharapkan menutup penampungan air dan memakai kelambu saat tidur

Waduh, 4 Anak di Balikpapan Meninggal Dunia karena Demam Berdarah Pexels/iconO.com

Untuk menyikapi peningkatan penyebaran demam berdarah, Dio menjelaskan melalui Surat Edaran Wali Kota Balikpapan, masyarakat diminta untuk berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan dengan meningkatkan kerja bakti.

"Termasuk melakukan pembagian kelambu air untuk mengantisipasi perkembangan nyamuk aedes aegypti pembawa virus DBD, dengan menutup tempat penampungan air warga menggunakan kelambu air yang dibagikan," pungkasnya.

Topik:

Berita Terkini Lainnya