Imbas Virus Corona, Apotek Meraup Berkah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Semenjak virus corona menyebar dari Wuhan, Tiongkok ke sejumlah negara, ketakutan massal menggelayut. Maklum, endemik yang mirip dengan influenza ini bisa merenggut nyawa. Namun di balik petaka ada berkah bagi sejumlah apotek, penjualan masker sebagai alat proteksi meningkat. Mulai dari masker biasa hingga masker N95.
“Penjualannya naik sejak dua pekan lalu, banyak yang cari,” ucap Brigitt Aprilia, admin Apotek Farmacare, Jalan Merbabu, Kelurahan Jawa, Samarinda Ulu pada Kamis (6/2).
Baca Juga: Negatif Virus Corona, 6 WNA Tiongkok Diamankan Imigrasi Kupang
1. Gara-gara virus corona, harga masker naik 100 persen
Lia, sapaan karibnya, tak menampik bila kenaikan harga masker medis dan N95 merupakan dampak dari penyebaran virus corona. Warga yang memburu masker lazimnya hendak melindungi diri. Bila sebelumnya harga satu kotak masker biasa hanya Rp38 ribu kini naik menjadi Rp60 ribu per kotak. Satu kotak isinya beragam tergantung merek, bisa 20-35 lembar. Sementara masker N95, dengan isi 20 lembar dihargai Rp240 ribu kini menjadi Rp600 ribu per kotak.
“Khusus masker N95 memang beda harganya karena proteksinya juga bagus. Sebelumnya satu masker dijual Rp12 ribu sekarang Rp30 ribu,” akunya.
2. Masker medis laris karena harga lebih terjangkau
Sebelumnya, tak ada yang mau membeli masker N95 karena saat dipakai tak terlalu nyaman. Beda dengan masker medis atau biasa yang biasa digunakan. Kata Lia, untuk sekarang, dalam sehari apoteknya bisa dikunjungi lima pelanggan yang mencari masker N95. Ada yang beli per lembar bahkan satu kotak. Sebenarnya penjualan masker medis juga laris.
“Paling banyak dicari karena harga terjangkau,” tuturnya.
3. Masker N95 lebih tahan lama dan kuat melindungi pengguna
Masker medis (medical/surgical mask) lazim dipakai dalam dunia kesehatan, pun demikian dengan masker N95. Namun kedua alat proteksi bagian mulut dan wajah ini punya perlindungan dengan derajat berbeda.
Dari informasi dihimpun IDN Times, masker medis hanya mampu melindungi hingga 20 persen saja dari penyebaran virus, berbeda dengan masker N95 punya proteksi lebih hingga 95 persen senada dengan namanya.
“Masker biasa (medis) kan gak boleh dipakai setiap hari, harus ganti berkala. Beda dengan N95 dia lebih awet,” imbuhnya.
4. Distributor alat kesehatan kehabisan stok masker N95
Setali tiga uang, Maria, apoteker dari Apotek Kimia Farma, Jalan Agus Salim, Kelurahan Sungai Pinang, Kecamatan Samarinda Kota, juga merasakan hal sama. Bahkan hingga saat ini pemesanan masker N95 kepada distributor belum disanggupi lantaran kehabisan stok. Sebelumnya, waralaba apotek ini telah menjual semua masker N95 pada 27-28 Januari.
“Ada tiga kotak, habis terjual. Waktu itu harganya belum naik, satu dus harganya Rp344 ribu,” pungkasnya.
Baca Juga: Benarkah Virus Corona Bisa Menular Lewat Udara?