Ingin Jadi Polisi, Remaja SMP yang Gagalkan Pelarian Jambret Sadis

Jambret lukai korban dengan badik hingga 5 sayatan

Samarinda,IDN Times - Haryanto, 29 tahun, pasrah tatkala bogem mentah dan tendangan melayang ke wajahnya. Darah segar mengucur dari jidat dan bibirnya. Warga yang geram tak bisa menahan diri ketika tahu jika Haryanto itu penjambret.

Aksi main hakim sendiri makin menjadi. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (1/2) sore jelang petang di Jalan Achmad Dahlan, Kelurahan, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota.

“Saya langsung tarik dia (Haryanto). Biar gak makin menjadi-jadi sampai polisi datang,” ucap Isniansyah (53, salah satu saksi.

1. Korban dioperasi karena disayat badik lima kali oleh penjambret

Ingin Jadi Polisi, Remaja SMP yang Gagalkan Pelarian Jambret SadisPelaku jambret Hariyanto (baju garis) digiring untuk jalani pemeriksaan di Mapolsek Samarinda Kota (IDN Times/Yuda Almerio)

Beruntung Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota datang. Pria berbaju garis-garis itu diamankan ke kantor polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.

Di hadapan polisi, Haryanto tak berkutik, wajahnya tak berbentuk lagi sementara darah tak berhenti keluar dari jidatnya. Wajar warga kesal, saat beraksi pelaku itu menggunakan badik. Polisi pun sempat mendatangi ulang tempat kejadian perkara mencari badik yang dipakai melukai korbannya, Yeni (38).


“Tangan kiri anak saya itu disayat badik sebanyak lima kali. Nanti dia mau operasi,” aku Asniwati (58), ibu korban.

Baca Juga: Viral Aksinya Memalak Supir, Rizal Efendy Dibekuk Polisi di Samarinda

2. Tiga pelajar SMP tangkap begal

Ingin Jadi Polisi, Remaja SMP yang Gagalkan Pelarian Jambret SadisTiga pelajar SMP YPS dari Samarinda yang berani gagalkan pelarian jambret sadis. (IDN Times/Yuda Almerio)

Aksi kejahatan itu berlangsung dalam hitungan detik. Dari kisah Asni, sebelum pelaku dihajar massa dan dibawa ke kantor polisi, diketahui jika korban Yeni keluar dari gang.

Beruntung saat itu anak korban tertinggal di belakang. Jika ikut berjalan bersamanya, bisa jadi ikut jadi sasaran penjahat jalanan.

Putri pertama Asni itu hendak mengantar cucunya latihan catwalk atau modelling. Diduga kuat, pelaku sudah mengincar korban dari jauh.

Mendekati jalur utama, Jalan Urip Sumoharjo, pelaku langsung bertindak. Badik keluar dan langsung menyasar lengan kiri korban yang membawa tas. Kaget, korban kemudian berteriak, “Jambreeeeet. Toloonggggg.”

Pekikan suara itu didengar oleh tiga remaja, Pandu Setyo Kijan Jumaring Saputro (13), Riswan Pasya Maulana (13) Zaidan Runanda (12) yang saat itu menikmati pentol.

3. Bakal jadi penerus sang ayah yang mangkat

Ingin Jadi Polisi, Remaja SMP yang Gagalkan Pelarian Jambret SadisPandu (kiri), Asni (tengah) dan Jumi saat berbincang mengenai aksi nekat dari Pandu dan dua kawannya. (IDN Times/Yuda Almerio)

Ketiga pelajar SMP YPS inilah yang nantinya berhasil menggagalkan pelarian pelaku jambret bersama warga. Polisi pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan juga menghubungi ibu saksi, Jumiati (47).

Tatkala menerima kabar dari petugas, jantung Jumiati, ibu dari Pandu, berdegup tak keruan dan langsung memacu motornya dari Jalan Biawan ke Mapolsek Samarinda Kota di Jalan Bhayangkara.

“Saya kaget, dia (Pandu) ini anak satu-satunya, harapan kami, penerus abahnya (ayah) yang juga polisi,” akunya.

Enam bulan lalu, ayah Pandu, Sumijan telah mangkat. Pesan terakhir sang ayah kepada Pandu itulah yang masih tebersit hingga saat ini. Jangan takut lawan kejahatan. “Anak saya ini memang mau jadi polisi.”

4. Polisi telusuri keterlibatan penjambret dengan kasus lain

Ingin Jadi Polisi, Remaja SMP yang Gagalkan Pelarian Jambret SadisKanit Reskrim Polsek Samarinda Kota Iptu Abdilllah Dilimunthe saat dikonfirmasi. (IDN Times/Yuda Almerio)

Asni pun berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada Pandu dan ibunya. Maklum, jika bukan keberanian Pandu dan dua kawannya, pelaku yang telah melukai putrinya itu bisa saja lolos. Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Iptu Abdilllah Dilimunthe bersama anggotanya masih menyelidiki kasus ini. Dia curiga, pelaku terlibat kasus lain.

“Kami dapat laporan demikian. Tapi masih kami dalami,” pungkasnya.

Baca Juga: Kisah 3 Pelajar SMP yang Berani Tangkap Begal Sadis di Samarinda

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya