Ini Pesan Terakhir sang Musisi pada Keluarga sebelum Tewas Ditikam

Korban adalah tulang punggung keluarga

Samarinda, IDN Times - Kasus penikaman musisi jalanan bernama Jumariansyah (42) masih dalam penyelidikan kepolisian hingga saat ini. Korps Tribrata ini sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sungai Keledang, Samarinda Seberang. Tak hanya itu keterangan saksi telah dihimpun, sayangnya tak ada yang mengenal identitas penikam. Dan itulah yang menjadi fokus penyelidikan polisi saat ini.

"Masih terus kami dalami termasuk motifnya. Dugaan sementara antara korban dan pelaku saling kenal," ucap Kapolsek Samarinda Seberang Kompol Suko Widodo saat dikonfirmasi pada Senin (30/12).

1. Korban memang ada masalah dengan seseorang namun pihak keluarga tak tahu detailnya

Ini Pesan Terakhir sang Musisi pada Keluarga sebelum Tewas DitikamPolisi saat melakukan olah TKP penikaman musisi jalanan (Dok. Subbag Humas Polresta Samarinda)

Setelah dokter  RSUD IA Moeis menyatakan Jumariansyah meninggal dunia, pihak keluarga pun langsung diberi informasi. Kepada sejumlah media, Maryati (40), kakak ipar korban menuturkan, bila sebelumnya korban memang mengaku punya persoalan dengan seseorang. Dia pun tak punya firasat bila persoalan tersebut membawa adiknya iparnya itu tewas dengan sejumlah tusukan di tiga tempat, dada, pinggang dan punggung. 

"Ngomongnya memang lagi ada masalah sama orang. Cuma dengan siapa dan seperti apa, dia juga gak cerita," sebutnya.

Baca Juga: Musisi di Samarinda Tewas Ditikam saat Membersihkan Panggung Pentas

2. Setahun tinggal di Samarinda, korban kerap mendapat panggilan bermain musik

Ini Pesan Terakhir sang Musisi pada Keluarga sebelum Tewas DitikamPolisi saat mengamankan sarung badik yang ditinggal pelaku penikaman (Dok. Subbag Humas Polresta Samarinda)

Dari keterangan Maryati diketahui jika korban adalah ayah dengan lima anak. Dua dari pernikahan pertama dan tiga lainnya dari pernikahan keduanya. Dia merupakan pemain organ, kerap dihubungi bila ada panggilan pentas musik. Dia sudah setahun indekos di Samarinda. 

"Anak-anaknya semua ikut dengan istri," kata warga Loa Duri Ulu, Gang Melati 1, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ini.

3. Bulan lalu merupakan pertemuan terakhir korban dan keluarga

Ini Pesan Terakhir sang Musisi pada Keluarga sebelum Tewas DitikamPolisi saat melakukan olah TKP penikaman musisi jalanan (Dok. Subbag Humas Polresta Samarinda)

Walaupun jauh dari keluarga namun Jumariansyah tak lupa dengan mereka, sebab sebulan atau dua bulan sekali dia datang berkunjung menengok keluarganya.

"Terakhir ketemu bulan lalu," tutupnya.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Proyek Molor, Pemkot Balikpapan akan Sanksi Sepuluh Kontraktor 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya