Galon Bebas Senyawa Berbahaya BPA akan Diperkenalkan di Indonesia
Bisnis air minum dalam kemasan berubah drastis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) Eko Susilo menyatakan, bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) akan berubah ke depannya. Ini terjadi saat market leader industri ini resmi menerapkan rencana pengenalan galon guna ulang berbahan polietilena tereftalat (PET).
Jenis kemasan plastik yang aman untuk kesehatan, ke jutaan konsumen di Indonesia menyusul suksesnya pengenalan dan penggantian produk serupa di Manado dan Bali.
"Market leader industri telah meminta sejumlah suplier untuk menyiapkan instalasi mesin produksi galon yang bisa mendukung rencana shifting dari galon polikarbonat yang berisiko BPA ke galon PET yang lebih aman, sehat dan bebas senyawa kimia berbahaya tersebut," katanya dalam keterangan tertulis awal pekan lalu.
Baca Juga: Kilang Pertamina Balikpapan Produksi BBM Euro V pada Kuartal Ketiga
1. Inovasi yang mengubah landscape industri AMDK
Eko mengaku belum memantau progres terbaru dalam industri air minum kemasan di tanah air ini. Namun ia memastikan, bila perubahan tersebut berhasil terwujud akan mengubah landscape industri AMDK mengingat mayoritas peredaran galon guna ulang polikarbonat ada di Jakarta dan sekitarnya.
Seperti diketahui, bisfenol A atau BPA adalah senyawa kimia yang dapat memicu kanker, gangguan hormonal dan kesuburan pada pria dan wanita, serta gangguan tumbuh kembang janin dan anak.
Jamak digunakan sebagai bahan baku produksi galon guna ulang, senyawa tersebut diketahui mudah luruh dari kemasan galon dan rawan terminum oleh konsumen hingga ke level yang melebihi ambang batas aman. Risiko itulah yang kemudian mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan, belakangan, menyiapkan sebuah regulasi pelabelan risiko BPA untuk mengantisipasi dampak kesehatan publik di masa datang.
Baca Juga: Pengolahan Limbah Sawit di Balikpapan Bikin Bau dan Cemari Lingkungan