7 Kosakata Seputar Hewan Serapan Bahasa Hokkien di KBBI, Ada Bangsat

Samarinda, IDN Times - Meskipun bukan merupakan bahasa nasional resmi, Hokkien ialah salah satu bahasa yang dituturkan secara luas di Cina khususnya wilayah Provinsi Fujian. Penyebaran diaspora dari pesisir selatan Cina ke seluruh dunia pun turut memopulerkan penggunaan bahasa Hokkien.
Bahkan, bahasa Hokkien juga berpengaruh besar terhadap etimologi kosakata serapan asing pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) melebihi eksistensi rujukan bahasa Mandarin. Tidak ketinggalan pula kosakata seputar hewan di antara jenis istilah yang memperoleh penyerapan. Simak senarai di bawah ini sebagai buktinya, deh.
1. Diserap dari 木虱 (bak sat), "bangsat" atau kutu busuk menjadi kosakata hewan pertama dalam senarai ini yang berasal dari dialek Xiamen

2. Berdasarkan KBBI, "juhi" merupakan cumi-cumi yang dikeringkan. Asalnya ialah 魷魚 (jiu hi) dari bahasa bahasa Hokkien dialek Zhangzhou

3. Serangga cokelat dengan mulut bertipe pengunyah serta antena panjang yang lentur alias "kecoak" berakar dari istilah 虼蠘 (ka tsoah), lho

4. Bukan nama selebritas, "kuya" menurut etimologi bahasa Hokkien dialek Xiamen, 龜仔 (ku a), miliki makna sama dengan kura-kura, baning, atau bulus

5. "Mua" atau belut hidup di laut dan air tawar (muara sungai), bertelur di laut, dan setelah menetaskannya menjadi larva kembali lagi ke sungai

6. Diserap dari istilah 鱉 (pih), "pi" dalam bahasa Hokkien Xiamen sejenis dengan bulus dan labi-labi

7. Dialek Zhangzhou, 水雞 (sui ke) menjadi rujukan pada kata "swike" alias masakan yang dibuat dari daging katak hijau menurut KBBI

Bahasa Hokkien terdiri dari beragam dialek. Melalui senarai di atas, kamu sudah mengetahui kosakata seputar hewan apa saja di KBBI yang berasal dari dialek Xiamen dan Zhangzhou. Selain "bangsat" dan "kecoak", ada tidak istilah Hokkien di atas yang sudah familier bagimu?