Fauna Unik Kalimantan yang Gak Ada di Jawa, Udah Tahu?

Balikpapan, IDN Times - Pulau Kalimantan itu nggak cuma terkenal dengan hutan hujannya yang lebat dan alamnya yang asri, tapi juga punya fauna yang super beragam. Mulai dari reptil, amfibi, burung, ikan, serangga, krustasea, sampai mamalia unik yang nggak bisa kamu temuin di tempat lain. Bahkan, beberapa di antaranya adalah hewan endemik yang cuma ada di sini!
Meskipun Kalimantan cukup dekat dengan Jawa, ada beberapa hewan yang cuma bisa kamu jumpai di sini, lho! Contohnya seperti orang utan Kalimantan, rusa sambar, ular tampar biru, biawak tanpa telinga, sampai katak kepala pipih Kalimantan. Nggak cuma unik dari segi penyebaran, hewan-hewan ini juga punya ciri khas, kebiasaan, dan habitat yang menarik banget buat diulik.
1. Biawak tanpa telinga

Dilansir dari GBIF, biawak tanpa telinga alias Lanthanotus borneensis adalah hewan endemik Kalimantan yang penyebarannya ada di Sarawak (Malaysia) serta Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat (Indonesia). Uniknya, keberadaannya di Brunei masih jadi misteri, tapi para ahli yakin reptil ini juga ada di sana.
Biawak berwarna cokelat ini biasanya tinggal di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 300 meter di atas permukaan laut. Hewan semi akuatik ini suka banget sama tempat lembap seperti sungai atau danau. Ukurannya juga nggak gede-gede amat, panjangnya cuma sekitar 40 cm. Meski namanya biawak, ternyata dia bukan biawak sejati, lho! Kalau biawak sejati berasal dari famili Varanidae, biawak tanpa telinga ini dari famili Lanthanotidae.
2. Ular tampar biru

Ular tampar biru atau Dendrelaphis cyanochloris adalah spesies yang nggak bisa kamu temuin di Jawa. Dilansir dari The Reptile Database, ular ini cuma ada di Kalimantan, tepatnya di wilayah Sarawak. Penampilannya kece banget, dengan tubuh ramping dan panjang sekitar 1,5 meter serta warna biru muda yang nyala di bagian depannya.
Sayangnya, ular ini nggak masuk wilayah Indonesia dan populasinya di Sarawak juga terbilang sedikit. Tapi kalau lagi jalan-jalan ke sana, kamu bisa nemuin ular ini di hutan, kebun, pinggir sungai, bebatuan, atau pepohonan.
3. Orangutan kalimantan

Kalau ngomongin hewan khas Kalimantan, pasti yang pertama terlintas di kepala adalah orangutan Kalimantan alias Pongo pygmaeus. Primata berbulu cokelat ini sudah terkenal banget karena ukurannya yang besar dan statusnya yang kritis alias critically endangered. Menurut WWF, jumlah mereka di alam liar tinggal sekitar 100 ribu individu saja. Sedih banget, kan?
Populasi mereka terus tergerus akibat perburuan liar, kerusakan habitat, dan konflik dengan manusia. Untungnya, ada banyak upaya konservasi yang dilakukan untuk menjaga keberlangsungan hidup mereka. Semoga aja, ya, populasi orangutan bisa terus stabil.
4. Rusa sambar

Rusa sambar alias Cervus unicolor adalah salah satu rusa terbesar yang bisa kamu temuin di Kalimantan. Nggak cuma di sini, rusa cokelat ini juga tersebar di Sumatra, Thailand, Himalaya, Myanmar, India, sampai Tiongkok.
Yang menarik, rusa ini bisa hidup di berbagai habitat, mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 3.500 meter di atas permukaan laut. Rusa sambar adalah hewan sosial yang hidup berkelompok dan bisa tumbuh besar banget, dengan berat mencapai 546 kg dan panjang hingga 2,7 meter. Makanan favorit mereka? Mulai dari rumput, dedaunan, sampai buah-buahan.
5. Katak kepala pipih kalimantan

Katak kepala pipih Kalimantan alias Barbourula kalimantanensis adalah salah satu amfibi unik yang makin sulit ditemukan. Dilansir dari iNaturalist, katak ini masuk dalam kategori endangered alias terancam punah karena habitatnya makin rusak.
Katak yang ukurannya cuma sekitar 7 cm ini punya tubuh pipih dan kemampuan kamuflase yang jago banget. Nggak heran kalau survei terhadap mereka cukup sulit dilakukan. Spesies ini cuma bisa ditemukan di sekitar Sungai Kapuas, jadi kalau kamu pengen lihat langsung, Kalimantan adalah satu-satunya tempat yang tepat!
Pulau Kalimantan memang punya segudang fauna eksotis yang nggak bisa kamu temuin di tempat lain. Tapi, sayangnya, banyak dari mereka yang terancam punah akibat perusakan habitat dan aktivitas manusia yang nggak bertanggung jawab.
Yuk, jaga keberlangsungan mereka dengan lebih peduli terhadap lingkungan! Jangan sampai kita kehilangan mereka selamanya, ya!