Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Penyebab Seekor Anjing Tiba-Tiba Menyerang Manusia, Sikap Agresif!

ilustrasi seekor anjing (pexels.com/garfield)

Samarinda, IDN Times - Anjing dikenal sebagai hewan peliharaan yang setia, penuh kasih sayang, dan dapat menjadi teman baik manusia. Namun, meski terkenal jinak, tidak sedikit kasus di mana seekor anjing tiba-tiba menyerang manusia tanpa peringatan yang jelas. Perilaku agresif ini tentu mengejutkan dan dapat membahayakan keselamatan, terutama jika terjadi di lingkungan padat atau melibatkan anak-anak.

Penting untuk memahami bahwa anjing menyerang bukan tanpa alasan. Ada berbagai faktor fisik, psikologis, hingga lingkungan yang bisa memicu reaksi tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima penyebab umum yang sering membuat seekor anjing tiba-tiba menyerang manusia, agar kita lebih waspada dan dapat mencegah kejadian serupa yang dilansir dari manypets.com:

1. Rasa takut atau terancam

ilustrasi seekor anjing (pexels.com/garfield)

Salah satu alasan paling umum mengapa seekor anjing menyerang manusia adalah karena merasa takut atau terancam. Rasa takut ini bisa muncul karena kehadiran orang asing, suara keras, atau gerakan tiba-tiba yang dianggap sebagai ancaman. Anjing yang merasa terpojok atau tidak memiliki jalan ke luar sering kali akan menyerang sebagai bentuk pertahanan diri.

Banyak orang tidak sadar bahwa mereka mungkin tanpa sengaja memicu rasa takut tersebut, misalnya dengan menatap tajam ke arah anjing, berlari mendekatinya, atau mencoba menyentuh tanpa perkenalan. Untuk menghindari serangan, penting untuk memberikan ruang, membiarkan anjing mencium tangan terlebih dahulu, dan tidak membuat gerakan mendadak saat mendekati anjing yang belum dikenal.

2. Rasa sakit atau masalah kesehatan

ilustrasi seekor anjing (pexels.com/garfield)

Seekor anjing yang mengalami rasa sakit akibat luka, penyakit, atau gangguan kesehatan tertentu bisa berubah menjadi agresif, bahkan terhadap pemiliknya sendiri. Rasa sakit membuat anjing menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan atau interaksi, sehingga mereka bisa menggigit atau menyerang sebagai bentuk perlindungan terhadap dirinya sendiri.

Sebagai contoh, anjing yang menderita radang sendi, infeksi, atau cedera bisa bereaksi negatif saat area yang sakit disentuh. Karena itu, sangat penting untuk memperhatikan perubahan perilaku anjing yang tiba-tiba menjadi galak atau tidak mau disentuh. Bisa jadi ini adalah tanda bahwa ia sedang mengalami gangguan kesehatan dan butuh penanganan dokter hewan.

3. Protektif terhadap wilayah atau pemilik

ilustrasi seekor anjing (pexels.com/garfield)

Anjing memiliki naluri alami untuk melindungi wilayah kekuasaannya dan orang-orang yang dianggap bagian dari “kelompoknya,” termasuk pemiliknya. Naluri ini disebut juga perilaku teritorial. Jika anjing merasa wilayahnya terancam oleh orang asing, maka ia bisa menyerang sebagai bentuk perlindungan.

Sering kali serangan semacam ini terjadi saat ada tamu datang ke rumah atau orang asing mendekati pemilik anjing saat sedang berjalan-jalan. Anjing mungkin menafsirkan kehadiran orang baru sebagai potensi bahaya. Maka dari itu, penting bagi pemilik anjing untuk melatih anjing mereka agar terbiasa dengan kehadiran orang asing dan mengenal batas-batas perilaku yang aman.

4. Kurangnya sosialisasi sejak kecil

ilustrasi seekor anjing (pexels.com/garfield)

Anjing yang tidak mendapatkan cukup sosialisasi saat masih kecil cenderung lebih mudah merasa cemas atau defensif terhadap lingkungan baru, suara asing, dan orang-orang yang tidak dikenal. Sosialisasi adalah proses mengenalkan anjing pada berbagai situasi, hewan lain, dan manusia agar ia tumbuh menjadi individu yang stabil dan tidak mudah panik.

Tanpa pengalaman sosialisasi yang cukup, seekor anjing bisa menganggap hal-hal baru sebagai ancaman dan merespons dengan perilaku agresif. Itulah sebabnya para ahli anjing selalu menyarankan untuk memulai pelatihan dan sosialisasi sejak usia dini. Anjing yang terbiasa dengan banyak situasi cenderung lebih tenang dan tidak mudah menyerang secara tiba-tiba.

5. Dorongan insting atau trauma masa lalu

ilustrasi seekor anjing (pexels.com/garfield)

Beberapa anjing menyerang karena dipicu oleh insting berburu atau pengalaman traumatis di masa lalu. Insting ini lebih sering muncul pada anjing ras tertentu yang memiliki sejarah sebagai pemburu atau penjaga. Selain itu, anjing yang pernah mengalami kekerasan atau perlakuan buruk dari manusia sebelumnya bisa membawa luka psikologis yang sulit hilang.

Trauma masa lalu bisa membuat anjing menjadi tidak stabil secara emosional dan sulit mempercayai manusia. Jika merasa tertekan atau terkunci dalam situasi tertentu, ia bisa menyerang secara impulsif. Untuk kasus seperti ini, dibutuhkan pendekatan yang sabar dan perhatian ekstra, termasuk terapi perilaku atau bantuan dari pelatih profesional agar anjing bisa kembali merasa aman.

Mengetahui penyebab mengapa seekor anjing bisa tiba-tiba menyerang manusia sangat penting demi keselamatan kita bersama. Perilaku agresif pada anjing bukan sekadar persoalan keturunan atau jenis ras, tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan, kesehatan, pengalaman, dan bagaimana ia diperlakukan oleh manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us