Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dealer Truk Mercedes-Benz Kini Ada di Balikpapan, Siap Beli?

Diler resmi Truk Mercedes-Benz di Kilometer 13 Balikpapan. (Foto Star Wagen Indonesia)

Balikpapan, IDN Times - PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) dan PT Star Wagen Indonesia (SWI) memilih Kota Balikpapan, Kalimantan Timur sebagai lokasi dibukanya dealer resmi Truk Mercedes-Benz mereka. Keduanya memperluasnya jaringannya demi lebih mendekat kepada pelanggan setianya.

Pemilihan Balikpapan bukan tanpa alasan. Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) jadi salah satu magnet. Balikpapan dianggap menjadi kota yang paling tepat untuk membesarkan dealer Mercedes-Benz. Apalagi populasi konsumsi truk di sektor batu bara terbesar ada di Kalimantan. Di sini, keduanya menyasar kebutuhan kendaraan niaga, terutama truk untuk industri tambang dan logistik. 

"Sehingga kami tidak salah memilih kota ini. Karena kami sudah melihat hampir seluruh pemain besar di Jakarta pun berbondong-bondong datang ke Kalimantan untuk berinvestasi. Terutama Balikpapan," ungkap Presiden Direktur SWI, Fathul Muin, Jumat (11/10/2024) saat peresmian diler mereka di Jalan Pendekat Pulo Balang KM.13, Balikpapan.

1. Targetkan beragam sektor

Presiden Direktur Daimler Commercial Vehicles Indonesia , Naeem Hassim dan Presiden Direktur SWI Fathul Muin. (IDN Times/Fatmawati )

SWI melihat potensi di berbagai provinsi di Indonesia. Ada berbagai sektor yang lebih mendominasi dari pada yang lain. Seperti di Pekanbaru yang mana sektor forestry mendominasi. Sementara di Medan yang mendominasi adalah agro. Termasuk di Sulawesi yang mana nikelnya menjadi primadona. 

"Gap di masing-masing sektor ini cukup jauh di provinsi lainnya. Namun berbeda dengan Kalimantan, yang mana market antarsektor berdekatan. Kami sudah keliling melihat pasar di Kalimantan. Kami melihat, walaupun sektor pertambangan masih mendominasi. Namun agro dan forestry bisa tidak terlalu jauh. Bisa menyusul," bebernya. 

Ia menyebut, di Kalimantan forestry cukup luas, sehingga kebutuhan truk cukup besar. Juga keberadaan sawit di seluruh penjuru pulau Kalimantan, yang tidak hanya di Kalimantan Timur tapi juga Kalimantan Tengah dan lainnya. 

"Di sini semua sektor kontribusinya luar biasa. Maka kami sadar, yang namanya komoditas pasti naik turun. Kami tidak ingin hanya bergantung pada satu sektor. Hanya berharap pada pertambangan, jika terjadi penurunan harga batubara, kami bisa mati," jelasnya.

Ia mengatakan, biasanya jika terjadi penurunan di sektor satu, maka sektor lain akan naik. Misalnya di pertambangan turun, agro akan naik dan sebaliknya. "Namun sektor forestry di sini konsisten. Harapan kami, jika satu sektor goyang maka kami masih bisa survive," jelasnya. 

2. Nilai investasi

Fasilitas workshop dan jib-crane yang tersedia di Star Wagen Indonesia Balikpapan. (Foto Star Wagen Indonesia)

Nilai investasi pada pembangunan showroom mencapai Rp55 miliar hingga Rp60 miliar. Namun ia meyakini target yang dapat dicapai bisa berkali-lipat. Karena selain showroom, pihaknya akan membangun beberapa bangunan lain. Di antaranya warehouse, remanufaktur hingga kampus di lokasi yang sama.

"Bahkan remanufaktur ini mungkin nilainya akan lebih tinggi karena banyak peralatan spesial yang harganya juga tidak murah. Tenaga ahli yang harus kami investasikan nanti juga tidak murah. Jadi kami yakin pengusaha Balikpapan adalah kota tepat bagi kami mengembangkan bisnis anak negeri. Karena SWI adalah 100 persen perusahaan milik dalam negeri," tuturnya. 

Fasilitas ini adalah bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan jaminan layanan kepada para mitra. Ia menekankan, SWI memiliki empat value untuk mendukung hal ini. Di antaranya produk yang baik, product support yang baik, sumber daya manusia (SDM) berkualitas, dan infrastruktur. 

"Keberadaan kampus ini adalah bentuk pengelolaan SDM. Kampus yang akan dibangun adalah PPA (Putra Perkasa Abadi) Academy yang akan sekelas Universitas Gadjah Mada (UGM) atau Institut Teknologi Bandung (ITB)," sebutnya.

Dengan luasan area mencapai 10 hektare, saat ini yang terbangun baru 5000 meter atau hampir setengah hektare. Beberapa fasilitas saat ini masih di under mapping oleh SWI.

3. Bangun support point untuk lebih dekat dengan pelanggan

Diler DVCI Star Wagen Indonesia di Balikpapan. (Foto SWI)

Sementara, Presiden Direktur DCVI, Naeem Hassim mengatakan, pihaknya siap berkompetisi bahkan dengan produk serupa yang harganya berada di bawah Mercedez-Benz. Kompetisi ini memacu pihaknya untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. 

Tidak hanya melalui kualitas produk, namun juga dukungan dengan keberadaan support point di berbagai daerah yang dekat dengan customer. Support point adalah jaringan pelayanan service unit, sehingga pelanggan Mercedes-Benz tidak perlu ke bengkel jika mengalami kendala.

"Kami akan membangun support point di sana. Dan dalam jangka waktu 10-15 tahun ke depan mungkin bisa sampai 60 support point. Saat ini di Kalimantan sudah ada beberapa support point yang dibangun. Antara lain di Samarinda, Sangatta, Sungai Danau, dan Tanjung Tabalong," sebutnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Esa Fatmawati
Linggauni
Esa Fatmawati
EditorEsa Fatmawati
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us