Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tembus Rp1 Triliun, PAD Balikpapan 2024 Naik 10 Persen

Balikpapan mencatatkan PAD sebesar Rp1,06 triliun pada 2024 lalu, naik 10 persen jika dibandingkan capaian 2023. (IDN Times/Erik Alfian)
Balikpapan mencatatkan PAD sebesar Rp1,06 triliun pada 2024 lalu, naik 10 persen jika dibandingkan capaian 2023. (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times - Kota Balikpapan mencatatkan rekor pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sepanjang 2024, PAD Balikpapan menembus Rp1,06 triliun.

PAD Balikpapan tersebut lebih tinggi jika dibandingkan PAD yang dicapai pada 2023. Di mana, pada 2023, Balikpapan PAD Balikpapan mencapai Rp966 miliar.

Kendati melampaui capaian PAD 2023, sejatinya perolehan PAD 2024 ini masih belum sesuai target, yakni Rp1,196 triliun. Artinya, realisasi PAD tahun ini hanya 89,04 persen dari target yang dicanangkan pemerintah.

1. PAD 2025 ditarget Rp1, 3 triliun

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Tahun ini, Pemkot Balikpapan menargetkan PAD bisa terus tumbuh seiring dengan tren pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur dan Balikpapan. Pada 2025, target PAD yang dipatok pemerintah mencapai Rp1, 3 triliun.

"Alhamdulillah, PAD 2024 sudah pecah rekor di angka Rp1 triliun lebih. Tahun ini kami optimistis ada peningkatan, terutama dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), yang berpotensi menambah sekitar Rp250 miliar," ujar Kepala Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Kota Balikpapan, Idham.

2. Sektor yang paling berkontribusi

Ilustrasi bisnis rumahan (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi bisnis rumahan (IDN Times/Aditya Pratama)

Idham menambahkan, selama ini PAD Balikpapan didominasi oleh pajak hotel (Rp77,7 miliar), pajak restoran (Rp165, 5 miliar), Pajak Bumi dan Bangunan (Rp154,5 miliar), serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) (Rp199, 8 miliar), dan Pajak Penerangan Jalan (Rp154, 5 miliar).

Namun, ada sejumlah faktor yang berpotensi mempengaruhi penerimaan PAD di tahun 2025, termasuk kebijakan efisiensi anggaran yang diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, serta perubahan alokasi dana untuk proyek strategis nasional seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Refinery Development Master Plan (RDMP).

Idham tak menampik, kontribusi IKN dan Proyek Perluasan Kilang Minyak Pertamina (RDMP) punya peran dominan terhadap PAD Balikpapan tahun lalu.

"Tahun ini ada informasi bahwa anggaran IKN diblokir dan dikurangi, sementara RDMP juga sudah memasuki tahap akhir pembangunan. Ditambah dengan kebijakan efisiensi pemerintah, tentu ada potensi dampak terhadap ekonomi dan pajak daerah," tuturnya.

3. Optimistis capai target PAD

ilustrasi grafik naik (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi grafik naik (IDN Times/Arief Rahmat)

Meskipun banyak tantangan yang menanti tahun ini, pemerintah tetap optimistis capaian PAD bakal sesuai dengan target. Pemerintah, kata Idham juga akan mencoba berbagai strategi untuk mengoptimalkan PAD, termasuk meningkatkan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat agar lebih patuh dalam membayar pajak.

"Kami masih optimistis target PAD yang sudah dibahas akan tercapai," ungkap Idham.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
Erik Alfian
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us