Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Transaksi Non-tunai di Kaltim Rp13,78 Triliun 2024, QRIS Jadi Andalan

ilustrasi memindai barcode SIM (pexels.com/Pixabay)

Samarinda, IDN Times - Transaksi non-tunai di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang 2024 mencapai Rp13,78 triliun. Peningkatan ini didorong oleh sosialisasi aktif yang dilakukan Bank Indonesia (BI) Kaltim, baik kepada masyarakat umum, komunitas, maupun kalangan pelajar.

"Transaksi non-tunai tersebut berasal dari penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), uang elektronik (UE), dan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK)," ujar Kepala BI Kaltim, Budi Widihartanto dilaporkan Antara, di Samarinda, Senin (3/3/2025).

1. Sosialisasi Bank Indonesia

ilustrasi QRIS Tap (pexels.com/cottonbro studio)

BI Kaltim gencar melakukan sosialisasi terkait Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) melalui berbagai kegiatan, seperti seminar, sosialisasi langsung, hingga acara usaha yang melibatkan pelaku UMKM.

Upaya ini membuahkan hasil dengan meningkatnya adopsi pembayaran digital di Kaltim.

2. Tren digitilisasi di Kaltim

ilustrasi barcode Pertamina di aplikasi MyPertamina (instagram.com/mypertamina)

Tren digitalisasi di Kaltim terus berkembang pesat. Indeks kompetitif digital provinsi ini menempati peringkat ke-9 secara nasional, menandakan potensi besar dalam penerapan transaksi digital.

Dari total transaksi Rp13,78 triliun, pembayaran dengan QRIS mencapai Rp5,8 triliun atau naik 240 persen dibandingkan tahun 2023. Angka ini menyumbang 34 persen dari total transaksi QRIS di seluruh Pulau Kalimantan pada 2024.

Sementara itu, transaksi menggunakan UE tercatat sebesar Rp48,7 miliar, naik 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan kontribusi 37 persen terhadap transaksi non-tunai se-Kalimantan.

"Transaksi menggunakan APMK mencapai Rp7,5 triliun, mengalami penurunan tipis sebesar 0,94 persen dibanding tahun sebelumnya, namun tetap memberikan kontribusi sebesar 26 persen terhadap transaksi APMK di Kalimantan," jelas Budi

3. Peningkatan pengguna QRIS

ilustrasi QRIS Tap (pexels.com/Kampus Production)

Budi juga menyebutkan bahwa secara nasional, penggunaan QRIS pada 2024 mencapai Rp659 triliun, mengalami lonjakan sebesar 192 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa metode pembayaran digital semakin menjadi pilihan utama masyarakat di seluruh Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us