Pembelajaran di Era New Normal Perlu Berorientasi pada Kebutuhan Siswa
Hasil survei 48,3 persen siswa suka belajar dari rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - New normal atau tatanan kenormalan baru akan segera dilaksanakan di Indonesia, termasuk di dunia pendidikan. Menurut Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Iwan Syahril, prioritas new normal adalah pada keamanan, kesehatan, dan keselamatan.
Menurutnya, apabila suatu daerah aman, tapi sekolah tidak aman, maka sekolah dilarang melaksanakan pembelajaran yang mengumpulkan massa. Begitu juga kalau komunitas sekolah menyampaikan tidak aman, maka tidak perlu dibuka
“Menutup sekolah bukan berarti pembelajaran tidak terjadi. Pilihannya bisa melaksanakan belajar dari rumah, baik secara daring, luring, atau blended. Yang terpenting orientasi pembelajarannya berdasar pada kebutuhan siswa,” jelas Iwan dalam diskusi online dengan para pemangku kepentingan dari 21 kabupaten/kota mitra Tanoto Foundation dan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud tentang sinergi pusat dan daerah untuk peningkatan kualitas pendidikan dasar, Kamis (4/6).
Baca Juga: Pelaksanaan PPDB Online di PPU Terkendala Jaringan Internet
1. Guru dan kepala sekolah perlu membuat inovasi yang relevan untuk kebutuhan belajar siswanya.
Ia mengatakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) semestinya tidak hanya memindahkan tatap muka ceramah di kelas. Siswa harus difasilitasi untuk aktif belajar bukan berpusat pada guru.
Sekarang tidak ada tuntutan yang kuat siswa harus ikut ujian. Ini menjadi kesempatan bagi guru dan kepala sekolah untuk membuat inovasi yang relevan untuk kebutuhan belajar siswanya. Itulah prinsip merdeka belajar yang didorong penerapannya dalam pembelajaran.
Kemendikbud saat ini juga tengah mengembangkan super aplikasi pendidikan yang dapat membantu siswa belajar lebih baik. Aplikasi ini jauh lebih canggih dan semudah penggunaannya seperti aplikasi Gojek atau Tokopedia.
“Dengan adanya pandemi ini, kita ingin mempercepat untuk mengakselerasi pemanfaatan aplikasi tersebut. Semoga bisa lebih cepat dari yang direncanakan,” kata Iwan.
Baca Juga: Tak Bisa Belajar Online, Nanang Kunjungi Rumah Murid-muridnya