Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga eks Lokalisasi Loa Hui Samarinda mengungsi ke tempat aman (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Dua eks lokalisasi di Samarinda yakni kawasan Solong Kecamatan Sungai Pinang dan Loa Hui Kecamatan Loa Janan Ilir disebut-sebut kembali beroperasi. Pemkot Samarinda pun langsung mengancam bakal menutup dua lokasi tersebut sebelum masuk bulan Ramadan. 

“Kami sudah minta kepada Bagian Hukum untuk segera membuat payung hukum bagi Satpol PP, kemudian saya yang akan menghadap wali kota untuk SK penutupannya,” ujar Tejo Sutarnoto, Asisten I Pemkot Samarinda saat dikonfirmasi, Selasa (30/3/2021). 

1. Empat tahun lalu semua tempat lokalisasi di Samarinda ditutup oleh Kemensos

Ilustrasi Prostitusi (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebagai informasi, pada Juni 2016 lalu Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bersama Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menutup 22 lokalisasi di Benua Etam. Sebanyak 1.500 pekerja seks komersial (PSK) dipulangkan. Masing-masing PSK memperoleh uang transportasi sebesar Rp5 juta. 

Sebagai catatan, terdapat 10 lokasi prostitusi di Kaltim di mana salah satunya ada di Samarinda. Nah, di Kota Tepian ada tiga tempat lokalisasi. Pertama di kawasan Solong kemudian Loa Hui, dan yang terakhir Bayur di Sempaja Utara.

Bahkan ketiganya resmi tak beroperasi seturut dengan Perda Kaltim No 3/2016 tentang Penanganan dan Pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Sayangnya aksi tersebut tak mempan, dua lokalisasi di kawasan Solong dan Loa Hui disebut-sebut kembali beroperasi.

“Sebelumnya 'kan memang sempat ditutup. Kami ini hanya mempertegas saja,” sebutnya.

2. Pemkot Samarinda masih menanti payung hukum agar aksi penutupan bisa tertib berjalan

Editorial Team