Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Deforestasi. (Dok. Auriga Nusantara)

Balikpapan, IDN Times - Laju deforestasi di Indonesia terus meningkat. Data terbaru dari Auriga Nusantara mencatat bahwa sepanjang 2024, luas hutan yang hilang mencapai 261.575 hektare, naik 4.191 hektare dibanding tahun sebelumnya. Kalimantan dan Sumatra menjadi dua wilayah dengan tingkat deforestasi tertinggi, mengancam kelestarian hutan tropis Indonesia.

Juru Kampanye Auriga Nusantara, Hilman Afif, mengungkapkan bahwa seluruh pulau besar di Indonesia mengalami deforestasi, namun lonjakan terbesar terjadi di Kalimantan dan Sumatra. Pada 2024, Kalimantan kehilangan 124.896 hektare hutan akibat berbagai aktivitas industri.

“Sebanyak 59 persen deforestasi di Kalimantan disebabkan oleh ekspansi kebun kayu (29.898 hektare), pertambangan (23.583 hektare), dan perkebunan sawit (23.430 hektare). Sementara itu, Sumatra mencatat kehilangan hutan seluas 91.248 hektare, meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya,” jelas Hilman dalam siaran pers.

1. Deforestasi di Kutai Timur capai 16.578 hektare

ilustrasi deforestasi (pexels.com/Evan Nitschke)

Deforestasi terjadi di 83 persen kabupaten/kota di Indonesia, dengan 68 kabupaten mencatat kehilangan lebih dari 1.000 hektare hutan. Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, menjadi daerah dengan angka deforestasi tertinggi, yakni 16.578 hektare.

Dari segi status lahan, 57 persen deforestasi terjadi di kawasan hutan yang dikuasai negara. Rinciannya:

  • Hutan konservasi: 7.704 hektare
  • Hutan lindung: 13.805 hektare
  • Hutan produksi: 128.358 hektare

Sisanya, sekitar 111.708 hektare (43 persen) terjadi di lahan berstatus Area Penggunaan Lain (APL).

2. Kawasan industri dan konsesi jadi penyumbang terbesar

Orangutan Marisa dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Palung. (IDN Times/YIAR).

Sebagian besar deforestasi terjadi dalam kawasan industri dan konsesi. Auriga Nusantara mencatat hilangnya tutupan hutan di dalam konsesi sebagai berikut:

  • Logging: 36.068 hektare
  • Kebun kayu: 41.332 hektare
  • Pertambangan: 38.615 hektare
  • Sawit: 37.483 hektare

Kehilangan tutupan hutan ini berdampak langsung pada habitat satwa langka. Hilman menyebut bahwa deforestasi mengancam keberlangsungan spesies seperti orangutan Kalimantan (108.100 hektare habitat hilang), harimau Sumatra (32.854 hektare), dan badak Sumatera (3.910 hektare).

Auriga Nusantara mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam menekan laju deforestasi. Reformasi tata kelola hutan, pengawasan ketat terhadap izin konsesi, serta peningkatan rehabilitasi hutan menjadi solusi yang harus segera diterapkan.

“Indonesia membutuhkan perlindungan hukum yang lebih kuat untuk hutan alam tersisa. Saatnya Presiden Prabowo Subianto menerbitkan Peraturan Presiden guna memberikan perlindungan hukum terhadap seluruh hutan alam di Indonesia,” tegas Hilman.

3. Sepuluh provinsi dengan deforestasi tertinggi pada 2024

Ilustrasi Deforestasi Hutan (pexels.com/Pok Rie)

Provinsi dengan deforestasi tertinggi pada 2024:

  • Kalimantan Timur: 44.483 hektare
  • Kalimantan Barat: 39.598 hektare
  • Kalimantan Tengah: 33.389 hektare
  • Riau: 20.812 hektare
  • Sumatra Selatan: 20.184 hektare
  • Jambi: 14.839 hektare
  • Aceh: 8.962 hektare
  • Kalimantan Utara: 8.767 hektare
  • Bangka Belitung: 7.956 hektare
  • Sumatra Utara: 7.303 hektare

Perusahaan dengan Tingkat Deforestasi Tertinggi:

  • Logging: 8.789 hektare 
  • Kebun Kayu: 7.696 hektare 
  • Tambang: 3.481 hektare 
  • Sawit: 3.553 hektare 

Dengan angka deforestasi yang terus meningkat, perlindungan terhadap hutan Indonesia semakin mendesak. Tanpa langkah konkret dari pemerintah dan sektor swasta, ancaman terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati akan semakin besar.

Editorial Team