Demam Citayam Fashion Week pun Menjalar di Banjarmasin
Banjarmasin, IDN Times - Tren Citayam Fashion Week ternyata turut menjalar di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel). Belasan remaja melenggang-lenggok bergaya saat menyeberang di zebra cross penyeberangan Jalan RE Martadinata sekitar Balai Kota Banjarmasin.
Meskipun tidak semeriah yang terjadi di Kota Depok Jawa Barat, aksi millennials kota "Seribu Sungai" cukup menarik perhatian warga Banjarmasin. Apalagi memang tren Citayam Fashion Week sedang viral jadi perhatian masyarakat Indonesia.
Seorang penggiat fesyen Banjarmasin Edy mengatakan, kegiatan fashion street sudah banyak dilakukan para millennials setempat. Seperti juga sudah dilakukan sejumlah agensi model di Banjarmasin dalam memperagakan sejumlah produk fesyen rancangan desainer lokal.
"Kita tidak ikut-ikutan seperti Citayam Fashion Week, karena di agensi kami ini memang identik dengan fashion street," ungkapnya kepada IDN Times, Selasa (2/8/2022).
1. Bukan sekadar aksi ikut-ikutan
Edy pun tegas menyangkal sekadar ikut-ikutan seperti sudah viral di Citayam Fashion Week. Menurutnya, aktivitas modeling memanfaatkan ruang terbuka atau fashion street memang sudah menjadi identitas pihaknya.
Menurutnya, dunia fesyen seni yang tidak terbatas. Aktivitas pertunjukkan fesyen di ruang publik merupakan pengembangan dari sejumlah program dilaksanakan agensi miliknya.
Meskipun memang, Edy mengakui, kegiatan fesyen yang diperagakan para millennials Banjarmasin di depan balai kota itu mengambil momen viral fesyen aksi catwalk di zebra cross.
2. Penggiat fesyen Banjarmasin menyadari sudah melanggar aturan
Adapun soal aktivitas fesyen di jalan raya, Edy mengakui kegiatannya tersebut tentunya sudah melanggar aturan lalu lintas. Apalagi kegiatan catwalk fesyen ini digelar di atas zebra cross untuk masyarakat.
Seorang di antara model ini malah sempat memperoleh teguran dari petugas di lapangan. Mereka diperingatkan agar tidak memanfaatkan fasilitas milik para pejalan kaki ini.
"Tapi sebenarnya itu hanya sebuah ekspresi dari kami yang memakai busana. Tapi lokasinya itu yang menjadi kesalahan kami," tukasnya.
"Sebenarnya hanya untuk konten saja, bukan fashion show. Dan itu hanya beberapa detik saja memakai zebra cross," tegas Edy.
3. Komentar Wali Kota Banjarmasin soal kreativitas warganya
Demam fashion week di Banjarmasin ternyata mendapat dukungan Pemerintah Kota Banjarmasin. Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengaku mendukung aktivitas remaja setempat ini.
Hanya saja, ia memilihkan agar lokasi aktivitas fesyen bisa dilakukan di tempat yang tidak mengganggu kenyamanan masyarakat. Apalagi mengingat Kota Banjarmasin memiliki sejumlah infrastruktur fasilitas publik bisa dimanfaatkan generasi millennials.
"Ya kalau di jalan, jangan, ini bisa mengganggu lalu lintas dan menyebabkan kemacetan. Itu dilakukan misalnya di Taman Kamboja atau tempat yang memang diperuntukkan aktivitas publik," ujarnya.
Ibnu Sina mengapresiasi kreativitas anak-anak muda dalam melaksanakan aktivitas fashion week. Namun di sisi lain, ia meminta agar pelaksanaannya dilakukan di tempat yang sesuai.
Lebih lanjut, orang nomor satu Banjarmasin ini mencontohkan pagelaran fashion show rutin digelar Pemkot Banjarmasin. Pada perayaan hari jadi Kota Banjarmasin yang lebih dikenal dengan istilah Banjarmasin Sasiragan Festival (BSF).
"Kita nanti secara resmi juga akan melaksanakan Festifal Sasirangan, pertunjukan fesyen Sasirangan misalnya yang akan digelar September mendatang dalam momen hari jadi kota," tutupnya.
