Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

DKK Balikpapan Temukan Kasus Suspek Leptospirosis

Ilustrasi kasus leptospirosis. (Dok. Dinas Kesehatan Gorontal0)
Ilustrasi kasus leptospirosis. (Dok. Dinas Kesehatan Gorontal0)

Balikpapan, IDN Times – Dinas Kesehatan Kota Balikpapan (DKK) baru-baru ini mendeteksi kasus suspek leptospirosis yang memicu kewaspadaan tinggi. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira ini dapat menyerang siapa saja yang terpapar urine atau darah hewan terinfeksi, salah satunya adalah tikus.

Bakteri Leptospira dapat masuk ke tubuh melalui luka terbuka, mata, hidung, mulut, atau saluran pencernaan. Kasus leptospirosis di Balikpapan kini menjadi perhatian karena angka penularannya yang meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu.

Kepala DKK Balikpapan, Alwiati, menjelaskan bahwa langkah pertama dalam menangani kasus ini adalah dengan menangkap tikus yang diduga terinfeksi untuk diuji di laboratorium.

1. Sampel urine tikus positif bakteri Leptospira

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Alwiati. (IDN Times/Erik Alfian)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Alwiati. (IDN Times/Erik Alfian)

Di laboratorium, tikus yang diduga terinfeksi ini menjalani serangakaian pemeriksaan, utamanya pada bagian ginjal. Leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans memang hidup dalam ginjal hewan pembawa bakteri tanpa menimbulkan gejala pada hewan tersebut

"Tikus yang tertangkap langsung kami bawa untuk diperiksa lebih lanjut, terutama pada ginjalnya. Hasilnya, kami menemukan adanya temuan positif," ujar Alwiati.

2. Angka leptospirosis meningkat

Ilustrasi penyebab leptospirosis (pixabay.com/siapa)
Ilustrasi penyebab leptospirosis (pixabay.com/siapa)

Alwiati juga menambahkan bahwa tahun ini, angka penularan leptospirosis jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, seiring dengan meningkatnya jumlah tikus yang terinfeksi.

"Tahun lalu hanya ada satu kasus, sementara tahun ini lebih banyak tikus yang ditemukan terinfeksi," jelasnya.

Leptospirosis perlu diwaspadai, terutama oleh keluarga dengan anak kecil. Anak-anak yang sering bermain di lantai atau merangkak sangat rentan terpapar penyakit ini melalui kontak dengan urine tikus yang mungkin tertinggal di sekitar rumah.

3. Imbau warga jaga kebersihan lingkungan

ilustrasi bersih-bersih (Pinterest/Syukron mais)
ilustrasi bersih-bersih (Pinterest/Syukron mais)

Untuk itu, DKK Balikpapan mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan rumah dan rutin membersihkan lantai guna mencegah keberadaan tikus di dalam rumah.

"Pastikan area rumah tetap bersih, terutama jika ada anak kecil. Kami juga akan terus melakukan pemantauan dan tindakan pencegahan untuk menanggulangi penyebaran leptospirosis," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us