Gubernur Kaltim: Tambang Batu Bara Berikan Dampak Positif bagi Warga

10 Sep 2025, 13:00 WIB

Ilustrasi Tambang Batu Bara (IDN Times/Aditya Pratama)

Samarinda, IDN Times - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas'ud menegaskan bahwa kunjungan dirinya ke sejumlah perusahaan tambang bertujuan memastikan kawasan bekas aktivitas tambang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Selain menjaga kelestarian lingkungan, upaya ini juga diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi sesuai arahan Presiden yang menargetkan pertumbuhan hingga 8 persen.

“Sebagai contoh, Kaltim Prima Coal (KPC) melakukan budidaya ikan. Saya tidak kaget, karena beberapa perusahaan tambang lain juga melakukan hal yang sama,” ujar Rudy Mas’ud dalam akun IG Pemprov Kaltim, Rabu (10/9/2025).

1. Program CSR perusahaan tambang

Gubernur Kaltim, Rudy Masud. (Dok. Pemprov Kaltim)

Menurutnya, program utama yang harus menjadi perhatian adalah pengolahan air baku agar layak dikonsumsi masyarakat. Sementara itu, budidaya ikan menjadi nilai tambah karena dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar.

“Saya berharap KPC benar-benar fokus dan serius dalam melaksanakan program ini,” tegasnya.

2. Bertemu manajemen perusahaan besar di Kaltim

Pelepasliaran orangutan oleh Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni dan Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud bersama BOSF dan mitra-mitra (22/4/2025). (IDN Times/Esa Fatmawati)

Gubernur Kaltim beserta rombongan menggelar kunjungan kerja ke sejumlah wilayah utara, seperti Kutai Timur, Bontang, dan Berau. Seperti menghadiri silaturahmi bersama jajaran manajemen PT Berau Coal, meninjau pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Void Indominco di Void L13 W1 PT Indominco Mandiri (IMM), bersama manajemen PT Pupuk Kaltim di Bontang, dan bertemu PT Kaltim Prima Coal.

3. Pejabat utama Pemprov Kaltim turut mendampingi

ilustrasi jalan rusak (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Peninjauan dilakukan bersama sejumlah anggota DPRD Kaltim, Sekda Sri Wahyuni, dan masing-masing kepala daerah di mana wilayahnya dijadikan tempat kunjungan kerja. Gubernur mempersoalkan berbagai persoalan ditemuinya dalam perjalanan termasuk di antaranya persoalan kerusakan jalanan akibat aktivitas pertambangan batu bara di Kutai Timur.